Sistem Kelistrikan Sulselrabar Terhubung Tahun Depan
Makassar:PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam waktu dekat akan kembali membangun infrastruktur ketenagalistrikan untuk menghubungkan ke Sulawesi Barat. Rencananya infrastruktur ini akan rampung akhir tahun.
Sebelumnya PLN telah merampungkan pembangunan tol listrik Sulawesi tahap pertama yang menghubungkan sistem kelistrikan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Tahap awal untuk menghubungkan sistem kelistrikan menuju ke Sulawesi Barat, PLN akan membangun lima jaringan transmisi bertegangan 150 kilovolt (kV) yakni di Mamuju Baru-Pasangkayu, Siwa-Palopo, Tanjung Bunga-Punagaya, Kendari-Puuwatu dan satu Gardu Induk berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) di Topoyo.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tol listrik Sulawesi Tahap I yang telah terinterkoneksi akan segera kita tingkatkan cakupannya mengingat potensi industri di Pulau Sulawesi sangat berlimpah dan tersebar di banyak wilayah," jelas General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) I Putu Riasa, di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 23 Oktober 2019.
I Putu Riasa mengungkapkan untuk saat ini pembangunan gardu induk yang terletak di Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah dengan kapasitas 30 MVA sudah hampir selesai. Bahkan persentasenya sudah mencapai 70,35 persen.
Percepatan pembangunan tersebut dilakukan selain dalam upaya mempersiapkan Sulawesi Barat sebagai provinsi penyangga bagi ibu kota baru Indonesia pada 2024 kelak, juga untuk meningkatkan keandalan dan kapasitas bagi Kota Palu dan sisi barat Sulawesi Tengah.
"Ini juga untuk meningkatkan kehandalan dan kapasitas bagi Kota Palu, Sulawesi Tengah setelah dilanda bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi 2018 silam," katanya.
Di Sulawesi Tenggara, pembangunan jaringan transmisi bertegangan 150 kV dari Kendari sampai dengan Puuwatu sudah mencapai progres sebesar 89,38 persen. Saat ini, pembangunannya dalam tahap penarikan konduktor.
Perluasan jangkauan tol listrik Sulawesi Tahap I menjadi penting bagi pertumbuhan investasi mengingat industri berat, smelter dan produk turunannya semakin menjamur di Sulawesi Tenggara. Potensi investasi itu tentu perlu ditopang dari kehandalan dan jangkauan sistem kelistrikan yang tersedia.
"Menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan industri, pembangunan prioritas infrastruktur ketenagalistrikan di Sulawesi, khususnya pertumbuhan investasi mengingat industri berat, smelter dan produk turunannya semakin menjamur," jelasnya.
Selain itu, Putu mengharapkan sinergi, dukungan dan doa restu dari segenap masyarakat, pemerintah serta aparat setempat dapat berlanjut selama proses pembangunan.