a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Stok turun, harga nikel menguat 1,47%

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel naik tajam akibat penurunan pasokan dari Filipina. Dianggap sebagai barang yang mempunyai pasokan yang terbatas, harga nikel semakin mahal.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (1/6), harga nikel kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) tercatat menguat 1,48% ke level US$ 15.445 per metrik ton. Dibandingkan sepekan sebelumnya, harganya naik 4,50%.

"Pasokan dari Filipina hingga saat ini masih belum normal, sedangkan Indonesia walau memproduksi nikel tapi belum bisa menutupi permintaan global," kata Andri Hardianto, analis Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.co.id, Senin (4/6).

Andri mengatakan, harga nikel masih dipengaruhi fundemental logam industri ini. Beberapa tambang ditutup dan hanya beberapa yang beroperasi. Tambang-tambang tersebut masih ada peninjauan sehingga produksi juga sedikit tertahan.

Stok nikel yang tercatat di LME menurun 1,52% menjadi 287.646 pada 1 Juni dibandingkan dengan hari sebelumnya. Penurunan stok dianggap berada dalam level terendah dari tahun 2014. Selain masalah stok nikel, pendorong yang membuat harga nikel naik karena belum normalnya smelter di China.

Perkiraan Andri, di kuartal kedua ini, ada kemungkinan harga nikel masih bisa positif dan prospek juga masih positif. Harga nikel kemungkinan masih akan stabil dan tidak akan terkena sentimen-sentimen negatif seperti komuditas lainnya.

Andri memperkirakan, harga nikel berada di kisaran US$ 15.650-US$ 15.300 per metrik ton pada pergerakan esok. Untuk sepekan, ia memperkirakan harga nikel akan berada di kisaran US$ 15.850-US$ 15.150 per metrik ton.