Tekad Inalum-Antam Bikin Aluminium `100% Made in` Indonesia
Dream - Sulit mendapat pasokan alumina, bahan produksi aluminium, di Indonesia, membuat PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) merencanakan pembangunan smelter di Mempawah, Kalimantan Utara. Pabrik pengolahan material alam itu rencananya akan dibangun dengan menggandeng PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
" Supaya aluminium bisa dibuat dari bauksit bangsa sendiri," kata Direktur Umum dan SDM Inalum, Carry EF Mumbunan, Selasa, 5 Desember 2017.
Selain dapat mengoptimalkan sumber daya alam dalam negeri, Carry mengatakan pembangunan smelter juga untuk mengurangi tersendatnya pasokan alumnia dari Australia. Untuk diketahui, pasokan dari Australia tersendat sejak Indonesia menjatuhkan hukuman mati terhadap pengedar narkoba asal Negeri Kangguru itu, Mary Jane.
" Inalum, waktu ada hukuman mati pengedar narkoba yang Australia, pasokan kita terganggu. Saat itu, bisa saja jadi isu politik kami langsung incar ke India. Kalau dalam negeri bisa, risiko bisnis ini bisa kita hindari," ujar dia.
Carry menjelaskan, Indonesia sebetulnya memiliki bahan produksi alumina yaitu bauksit. Sayangnya, Indonesia selama ini lebih banyak mengekspor bahan baku alumunium itu dengan harga per ton mencapari US$30, setara Rp405 ribu.
Sementara itu, harga ekspor alumina dari Australia mencapai US$25 per ton, Rp337 ribu.
" Sayangnya kami tidak punya (pasokan alumina dari dalam negeri)," ucap dia.