a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Tiga Produsen Feronikel Beroperasi di Semester I 2017

Tiga Produsen Feronikel Beroperasi di Semester I 2017
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian memproyeksikan adanya pertumbuhan industri logam pada tahun ini. Catatan Kementerian menyebutkan, pada kuartal pertama tahun ini akan ada tiga proyek hilir logam yang mulai beroperasi.

Menurut I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, ketiga proyek itu berbentuk investasi industri hilir. "Ada tiga yang beroperasi secara komersial," kata Putu, akhir pekan lalu.

Proyek investasi pertama dikerjakan PT Virtue Dragon Nickel Industry yang memproduksi feronikel berkapasitas 600.000 ton di Konawe, Sulawesi Selatan. Proyek dengan nilai investasi 2 miliar dollar AS tersebut akan memproduksi bahan baku stainless steel.

Proyek investasi kedua dikerjakan PT COR Industri Indonesia. Proyek ini menghasilkan 100.000 ton feronikel dengan investasi 300 juta dollar AS di Morowali Utara.

Adapun proyek ketiga berada di Kawasan Industri Morowali. Proyek ini digarap PT Tsingshan dengan kapasitas 1 juta ton feronikel.

Pemurnian Mineral

Menurut Putu, terhitung sejak 2012, nilai investasi untuk industri pemurnian mineral terealisasi 15 miliar dollar AS.

"Sejak larangan ekspor bijih nikel berlaku tahun 2014 lalu, sepertiga produsen stainless steel China berinvestasi di Indonesia," jelas Putu.

Dia melanjutkan, saat ini kebutuhan stainless steel dunia mencapai 40 juta ton per tahun yang sebagian dipenuhi oleh China.

"Indonesia akan menjadi lima besar produsen stainless steel dunia dengan kapasitas 4 juta-5 juta ton per tahun," tambah Putu. (Agung Hidayat)