Timah Terkerek Pemberantasan Produksi Smelter Ilegal
PT Timbah Tbk (TINS) berpotensi meraup pertumbuhan kinerja keuangan cemerlang sepanjang tahun ini. Hal ini didukung atas penghentian ekspor timah yang bersumber dari smelter tak terdaftar, sehingga menjadikan perseroan sebagai pemasok utama ekspor timah tahun ini.
Trimegah Sekuritas menyebutkan bahwa Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (IDX) telah menangguhkan ekspor seluruh ingot timah yang diverifikasi PT Surveyor Indonesia pada Oktober 2018. Penangguhan didasarkan hasil penyidikan kepolisian bahwa timah tersebut berasal dari smelter yang belum terdaftar.
Sebagaimana diketahui Surveyor Indonesia memverifikasi hampir 60% timah yang dijual ICDX dan sisanya bersumber dari PT Timah.
“Aksi membuat ekspor timah Indonesia turun drastis sepanjang November-Desember 2018. Praktis seluruh ekspor hanya berasal dari Timah. Penurunan ini mengakibatkan level inventori timah global turun ke terendah pada 1989, sehingga berdampak terhadap kenaikan harga jual komoditas ini hingga 15% menjadi US$ 20.800 per ton sepanjang Januari 2019,” tulis analis Trimegah Sekuritas Sebastian Tobing dan Sandro Sirat dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, Senin (29/1).
Berdasarkan data bahwa Indonesia merupakan produsen timah nomor dua terbanyak di dunia. Indonesia menyuplai sekitar 20% dari total suplai timah global dan menjadikannya sebagai eksportir timah terbesar di dunia.
“Sebesar 40% dari total ekspor timah Indonesia berasal dari PT Timah dan sisanya dari smelter swasta yang tidak terdaftar,” terangnya.
Namun dengan adanya upaya pemerintah untuk menekan ekspor timah dari smelter ilegal akan berbuah manis bagi Timah ke depan. Menurut dia, tidakan keras kepolisian dan pemerintah untuk memberantas ekspor timah dari smelter ilegal bisa menjadi sentimen positif bagi perseroan.