REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan jalan Tol Kediri-Tulungagung masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional (PSN). Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit mengatakan tol tersebut sudah diusulkan sebagai proyek prakarsa.
"Suratnya sudah masuk ke Pak Menteri (Basuki Hadimuljono) dan diproses untuk approval izin studi kelayakan," kata Danang kepada Republika.co.id, Kamis (16/4).
Sementara itu, Pelasana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambahangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan sudah berkoordinasi dengan Komisi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). Hal tersebut terkait beberapa usulan proyek yang sudah dievaluasi dari sejumlah aspek.
"Kami evaluasi dari segi pendanaan, aspek kemampuan investor, dampak terhadap perekonomian, dan aspek tata ruangnya sudah dapat memenuhi untuk kriteria PSN," ujar Septian.
Septian menjelaskan terdampak sejumlah proyek yang diusulkan menjadi PSN. Mulai dari Kawasan Pulau Obi dan Weda Bay Industrial Park. Selain itu juga sembilan usulan proyek laun yang sudah dievaluasi untuk memastikan investor memiliki kemampuan finansial dan bisa diselesaikan sebelum 2024.
Kesembilan proyek tersebut terdiri dari enam proyek terkait smelter dan proyek pengolahan batu bara menjadi methanol di Kalimantan Timur, hingga kawasan Industri Methanol. Selanjutnya juga pembangunan jalur tol Kediri-Tulungagung.
Tol tersebut nantinya juga akan menjadi akses penunjang bagi Bandara Kediri, Jawa Timur yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam Tbk. Pencanangan pembangunan bandara tersebut sudah dilakukan kemarin (15/4) melalui konferensi video.
“Kami turut mengapresiasi kerjasama yang erat pemerintah dan badan usaha, sehingga dapat meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia, khususnya Jawa Timur,” kata Plt Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan Luhut dalam sambutannya, Rabu (15/4).
Luhut memastikan pembangunan bandara tersebut menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) unsolicited. Dia menilai pencanangan pembangunan bandara tersebut cukup bersejarah kare na perencanaanya sudah dilakukan sejak dua tahun lalu.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengharapkan nantinya bandara tersebut dapat menambah trafik penerbangan di Jawa Timur. Novie mengatakan pergerakan pesawat di Jawa Timur belum tumbuh signifikan.
“Saat ini, di Jawa Timur terdapat enam bandara yang beroperasi dan melayani 16 persen pergerakan pesawat secara nasional, namun angka tersebut masih kurang dari pertumbuhan nasional,” kata Novie.
Oleh karena itu, kata dia, Bandara Kediri diharapkan dapat meningkatkan tren pertumbuhan penerbangan di wilayah Jawa Timur. Selain itu, bandara tersebut juga akan meningkatkan konektivitas udara di wilayah Jawa Timur.