a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Transaksi Belum Selesai, IUPK Freeport Diperpanjang Lagi

Transaksi Belum Selesai, IUPK Freeport Diperpanjang Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia- Proses divestasi saham PT Freeport Indonesia menjadi 51% milik Indonesia belum kunjung selesai. Maka dari itu, pemerintah kembali memperpanjang Izin Usaha Pertambangan Khusus Sementara (IUPKS).

"Sudah diperpanjang, untuk sebulan," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Bambang Kementerian ESDM Gatot Ariyono di kantor Kementerian ESDM, Jumat (2/11/2018).


Jika merunut dari masa habisnya IUPK Freeport pada Juli lalu, berarti total, sudah delapan kali IUPKS ini diperpanjang. Hal ini dilakukan mengingat transaksi divestasi saham Freeport Indonesia ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) belum juga rampung hingga akhir Oktober.

Adapun, Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin pernah mengatakan, proses divestasi ini dijadwalkan selesai pada Desember 2018 ini. Saat ini, prosesnya tengah menunggu penerbitan izin lingkungan.

"Kemarin sudah tanda tangan perjanjian jual-beli (sales purchase agreement). Semua kondisi sudah mengikat tinggal administrasi dan izin-izin untuk bisa penuhi syarat dan pembayaran sebelum closing. Izin-izin dan administrasi ini diharapkan selesai bulan Desember," ujar Budi dalam rapat dengar pendapat bersama dengan Komisi VII DPR RI, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Berdasar laporan keuangan Freeport McMoran, perusahaan mencatatkan penjualan 1 miliar pound (454,95 ribu ton) tembaga, dan 2,1 juta ounces (59,68 ton) emas dari tambang Grasberg di Papua, Indonesia, pada periode Januari-September 2018.

Pada 27 September 2018 ini, FCX, PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Indocopper Investama, dan PT PT Indonesia Asahan Aluminium Persero (Inalum) telah menandatangani kesepakatan divestasi terkait akuisisi PT Inalum terhadap mayoritas saham PTFI.

Di bawah kesepakatan itu, Inalum akan membeli hak partisipasi Rio Tinto sebesar 40% yang ada di tambang Grasberg, secara tunai senilai US$3,85 miliar (sekitar Rp56 triliun), beserta seluruh saham
FCX di PT Indocopper Investama 9,36%.

Apabila transaksi ini selesai, Inalum akan memiliki sekitar 51,2% dari saham PTFI, dan FCX hanya akan memiliki 48,8% saham PTFI. (gus)