a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Trinitan Metals Ekspansi Smelter Baru

Trinitan Metals Ekspansi Smelter Baru<br>
JAKARTA, investor.id - PT Trinitan Metals and Minerals (PURE) akan meningkatkan kapasitas produksi pemurnian logam dan bahan mineral melalui pembangunan smelter baru pada tahun ini. Investasi untuk proyek tersebut sebesar Rp 30 miliar. Head Of Finance Group Trinitan Metals Christopher Liawan mengatakan, perseroan berencana meningkatkan kapasitasnya sebesar 17.000 metric ton (M/T) dari 39.700 M/T menjadi 56.700 M/T.

“Dana ekspansi berasal dari anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 30 miliar,” ujar Liawan usai listing di BEI, Rabu (9/10). Christoper menjelaskan, penambahan kapasitas produksi akan dilakukan secara bertahap. “Progressnya mulai tahun depan, dan pada 2021 sudah bisa dirasakan peningkatannya,” ungkap dia. Christopher menambahkan, utilisasi dari kapasitas produksi sejauh ini baru mencapai 55%, sehingga perlu adanya penambahan mesin untuk memaksimalkan kegiatan usaha.

“ Melalui dana hasil initial public offering (IPO) ini, kami akan membeli mesin baru untuk menambah kapasitas produksi,” imbuh Christopher. Presiden Direktur PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) Richard Tandiono (kedua kiri), bersama Komisaris Utama PURE Jackson Tandiono (kedua kanan), Direktur PURE Widodo Sucipto (kanan), disaksikan Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setya (kiri) menekan layar sentuh saat pencatatan perdana saham PT Trinitan Metals and Minerals Tbk di BEI, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Emiten berkode saham PURE ini menjadi perusahaan ke-40 yang listing di bursa tahun ini.

Emiten berkode saham PURE ini menjadi perusahaan ke-40 yang listing di bursa tahun ini. Foto: BeritaSatu Photo/Mohammad Defrizal Presiden Direktur Trinitan Metals dan Minerals Richard Tandiono mengatakan, dana yang diperoleh dari hasil IPO sebanyak 76,28% akan digunakan untuk belanja modal , yaitu pembelian mesin dan peralatan, serta penambahan area produksi dan sebesar 23,72% akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

“Pada akhir tahun, kami akan mulai pengembangan, yaitu penambahan kapasitas dan pengelolaan. Perkembangannya untuk meningkatkan kemampuan smelter kita agar dapat mengelola komoditi lain selain yang selama ini sudah dikelola,” kata Richard. Menurut Richard, pengembangan tersebut merupakan langkah perseroan untuk berpartisipasi dalam perkembangan industri pertambangan yang didorong juga oleh pemerintah.

“Sejauh ini pemerintah sudah memberikan insentif untuk industri pertambangan, oleh karena itu kita juga mau mengembangkan smelter sesuai dengan fokus pemerintah saat ini, yaitu pengelolan nikel maupun timah putih, kami mau ikut partisipasi di sektor itu juga,” papar dia.

Lebih lanjut Richard mengatakan, perseroan berencana akan menerapkan proses baru untuk melakukan ekstraksi Pure Silver (Ag), dan saat ini sedang dalam tahap feasibility study untuk peningkatan kapasitas produksi Electrolysis dan Electrowinning. “Kemudian pembangunan fasilitas produksi baru untuk proses yang lebih modern sehingga dapat mengolah bahan lead concentrate,” tandasnya.

Sementara itu, pada tahun depan perseroan menyiapkan capex sebesar Rp 70 miliar yang berasal dari dana yang dihimpun hasil dari IPO.“Sekitar Rp 40 miliar digunakan untuk memperluas pasar, dan mengembangkan sistem operasional untuk menunjang kegiatan produksi . Kemudian sebesar Rp 30 miliar kita alokasikan untuk riset dan pembuatan teknologi baru,” jelas Christopher.

Di sisi lain perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 600 miliar – Rp 700 miliar hingga akhir tahun ini dengan laba sebesar Rp 40 miliar. “Target tahun depan revenue kita naik sekitar 20% dengan profit jadi Rp 50 miliar,” imbuh Christhoper. Adapun porsi pangsa pasar Trinitan Metals sebesar 55%-60% pada pasar domestik, sementara untuk ekspor mencapai 40%-50%. Perseroan juga akan memperluas pangsa pasarnya, yang menyasar ke daerah Asia Pasifik.

“Kami akan ke daerah-daerah Asia Pasifik yang saat ini belum terjangkau, dan juga pasar yang di Korea, maupun di negara negara Asia Tengah ,” ujar Christopher. Ditengah belum stabilnya harga komoditi pertambangan, perseroan tetap optimistis potensi industri mineral akan cerah ke depannya. Menurut Christopher, kondisi harga mineral yang belum stabil merupakan diluar kendali perseroan, kendati demikian perseroan tetap fokus untuk terus meningkatkan kapasitas.

“Target kami meningkatkan kapasitas produksi dengan harapan, harga bisa stabil kembali dan kapasitas produksi semakin naik,” tandasnya. Listing di BEI Trinitan Metals and Minerals melepas sebanyak 333 juta saham dengan harga penawaran Rp 300 per saham, sehingga dana yang berhasil dihimpun oleh Perseroan sebesar Rp 100 miliar. Dalam masa penawaran umum, saham “PURE” mengalami oversubscribed sebanyak 324 kali dari pooling.

Perseroan juga mengadakan program Employee Stock Allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebesar 955 ribu saham atau sebesar 0,29% dari jumlah saham yang ditawarkan. Emiten yang didirikan pada2009 ini secara bersamaan juga menerbitkan sebesar 333 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 360 per saham, sehingga total hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebesar Rp 120 miliar.

Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi dalam IPO ini. Menurut Director Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Mukti Wibowo menyatakan faktor kunci suksesnya IPO ditentukan oleh beberapa hal, salah satunya tergantung kualitas kinerja perusahaan yang melakukan IPO, ”Dalam melaksanakan IPO kami juga melihat kualitas atau industri perusahaan yang kami tangani, salah satunya Trinitan Metals ini,” tuturnya.

PT Trinitan Metals and Minerals didirikan pada tahun 2009 yang merupakan perusahaan pengolah logam dan bahan mineral (smelter) yang berfokus pada penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, dengan produk akhir berupa Tumbal (Pb) dan Antimoni (Sb). Saat ini produk perseroan digunakan oleh pelanggan yang bergerak dibidang industri Battery Manufacture 71,1%, industri pembuat Antimony Trioxide 11,9%, industri Metals Processing smelter 7,3%, industry Solder 4,7%, dan industri pertahanan 5,2%.

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Trinitan Metals Ekspansi Smelter Baru"
Penulis: Thereis Love Kalla
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/trinitan-metals-ekspansi-smelter-baru