Urusan Freeport Selesai, Bos Inalum: Doakan Supaya Bisa Bawa Aset Besar ke RI
JAKARTA - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sudah mendapatkan angka valuasi dari 41,64% saham PT Freeport Indonesia yang akan diakuisisi. Angka tersebut sekaligus akan menggenapi saham pemerintah menjadi 51% di perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut.
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi mengatakan, hasil penghitungan valuasi nilai saham tersebut nantinya akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat, sehingga diharapkan, proses negosiasi akuisisi saham Freeport bisa rampung pada Juni 2018.
"Insya Allah sih harusnya urusan valuasi bisa mendapatkan angka yang terbaik. Insya Allah doakan supaya kita bisa membawa aset besar kita ke bumi pertiwi," ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/6/2018).
Budi menambahkan, meskipun saat ini valuasi dari 41,64% saham Freeport sudah didapatkan, namun masih ada empat poin lain yang akan dinegosiasikan untuk bisa mendapatkan 51% saham Freeport. Poin pertama adalah pembangunan fasilitas pengolahan mineral (smelter).
Poin selanjutnya adalah perubahan status Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Dan poin terakhir adalah stabilitasi fiskal.
"Kita sedang berusaha keras karena selain angka kan ada masalah term and condition yang perlu disetujui. Tapi sekarang memang sudah maju sangat jauh. Pembicaraannya sudah ditahap itu, jadi hak dan kewajiban seperti apa," jelas Budi.
"Tapi memang masih ada empat hal lain yang perlu diselesaikan sama-sama. Masalah perpanjangan kontrak, smelter, divestasi, dan juga stabilitas investasi yang sekarang Inalum sedang ditugaskan," imbuhnya.
Namun lanjut Budi, valuasi tersebut akan percuma jika ketiga poin tersebut tidak juga diselesaikan. Sebab empat point termasuk valuasi harga harus diselesaikan secara bersamaan.
"Jadi sekarang enggak bisa hanya divestasi selesai. Tapi tiga hal lain tidak selesai. Jadi keempatnya harus selesai bersamaan dan Inalum hanya bertanggung jawab pada urusan divestasi," kata Budi.
Sebagai informasi sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan nilai divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) berkisar USD3 miliar hingga USD5 miliar atau Rp70,5 triliun (Rp14.100 per USD). Hasil penghitungan ini pun sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno menyatakan, harga divestasi saham Freeport Indonesia telah diperhitungkan empat menteri.
Melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Rini Soemarno, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.