a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Usai Divestasi, Tahun ini Produksi Tambang Freeport Amblas

Usai Divestasi, Tahun ini Produksi Tambang Freeport Amblas
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengungkapkan produksi dan ekspor tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) diprediksi turun drastis tahun ini yang berimbas ke laba bersih perusahaan.

Direktur Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yunus Saefulhak, dalam paparan kinerja di kantornya, mengatakan penurunan itu terkait dengan peralihan operasi.

"Produksi tembaga Freeport Indonesia lebih rendah dari 2,1 juta ton di tahun lalu, karena ada peralihan operasional ke tambang bawah tanah dari tambang terbuka," ujar Yunus, Senin (9/1/2019).

Secara rinci, tahun lalu produksi tembaga PTFI mencapai 2,1 juta ton dan berpotensi turun 42% tahun ini menjadi 1,2 juta ton. Sementara untuk ekspor tembaga diperkirakan mencapai 200 ribu ton pada tahun ini, turun dari tahun lalu mencapai 1,2 juta ton.
"Sisa 1 juta ton produksi tahun ini akan disalurkan ke PT Smelting Gresik untuk dimurnikan," jelas Yunus.

Tahun lalu, Freeport memproduksi 270.000 ton bijih tembaga per hari. Adapun untuk izin ekspor memang akan habis pada Februari mendatang, namun Yunus mengatakan sampai saat ini masih ada sisa ekspor yang belum diselesaikan.

"Ini nanti sejalan dengan kemajuan dari hasil verifikasi independen, saya secara umum [katakan] bahwa rekomendasi SPE [surat persetujuan ekspor] ini keluar berdasarkan cadangan dan berdasarkan RKAB [Rencana Kerja dan Anggaran Biaya] yang diajukan," kata Yunus.

Selain itu juga keluarnya SPE juga berdasarkan kapasitas produksi smelter. Setelah dipertimbangkan, lalu disesuaikan permohonan itu dengan apa yang dijanjikan oleh masing-masing perusahaan. "Apabila sudah 90% dari kemajuan yang dijanjikan akan disetujui, lakukan ekspor," jelasnya.

Menyinggung soal smelter, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengungkapkan, berdasarkan laporan terakhir, smelter yang direncanakan berkapasitas 2 juta ton ini akan dibangun di Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi US$ 2 miliar.


"Saat ini [lokasi smelter] cenderung ke Gresik, di Kawasan JIIPE. Progress-nya masih on track," ujar Bambang kepada media saat dijumpai dalam paparan kinerja subsektor Minerba di Kantor Ditjen Minerba, Jakarta, Rabu (9/1/2018).

Bambang menuturkan, Freeport harus segera memutuskan pembangunan smelter ini dalam waktu dekat, tidak bisa berlama-lama lagi.
Sebelumnya, berdasarkan data PTFI, laba perusahaan diprediksi turun setelah dilakukan divestasi saham. Namun penurunan laba itu hanya sementara karena mulai 2022, riset perusahaan memprediksi PTFI akan mencetak laba stabil di US$ 2 miliar per tahun