Waskita Bidik Peluang Konstruksi Migas dan Pertambangan
JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menyatakan membidik peluang membangun konstruksi di sektor minyak dan gas (migas) bersama PT Pertamina. Keduanya dijadwalkan bekerjasama dalam proyek di Kalimantan.
Direktur Utama Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra, mengatakan masuknya perusahaan ke bidang baru ini sudah dalam tahap mengurus perizinan. Juga menjadi sinergi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Yang baru masuk minyak dan gas, ini lagi menunggu legalitas di jembatan ruas tol di Balikpapan. Ada pipa Pertamina yang kita mungkin bisa kolaborasi dalam rangka sinergi BUMN," ujarnya di Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Menurut Putra, Pertamina membutuhkan Waskita jika mau membangun pipa dibawah laut. Konstruksi yang sulit dinilainya menjadi peluang perusahaan.
"Pipa dibawah laut pasti sulit. Kita pikul pipa di kiri dan kanan, itu potensinya karena Pertamina juga akan banyak bangun transhipment minyak," katanya.
Selain itu, Putra menambahkan, perusahaan juga mengincar sektor pertambangan dengan banyaknya pembangunan smelter. Waskita akan masuk sebagai minoritas kesana.
Sebelumnya, Waskita telah menerima pembayaran atas proyek dan dana talangan tanah sebesar Rp36,75 triliun sepanjang tahun 2018. Pembayaran proyek tersebut diterima atas pembayaran proyek Jalan Tol Batang Semarang sebesar Rp5,75 triliun, proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang sebesar Rp3,9 triliun.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, proyek Tol PasuruanProbolinggo sebesar Rp2,1 triliun, proyek Tol Salatiga Kartasura sebesar Rp2 triliun, proyek Ruas Tol T erbanggi Besar Kayu Agung (porsi VGF Tol Semarang-Batang) senilai Rp1,96 triliun, penerimaan proyek lainnya sebesar Rp18,23 triliun serta adanya pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp2,8 triliun.
Selama tiga tahun terakhir, Waskita Karya berhasil mencatatkan pertumbuhan secara signifikan sebesar 100,31%. Pertumbuhan pendapatan usaha Waskita Karya dari tahun 2017 ke tahun 2018 diharapkan meningkat sebesar 10%, sedangkan laba bersih Waskita Karya ikut melonjak sebesar 8%.