a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Alasan Freeport Membangun Smelter di JIIPE Gresik

Jakarta: PT Freeport Indonesia (PTFI) memilih melanjutkan pembangunan smelter tembaga baru dan pemurnian logam mulia di kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur. Kawasan tersebut dinilai memberikan sejumlah keuntungan, terutama dari segi fasilitas.

Pembangunan smelter tembaga baru dan pemurnian logam mulia di kawasan industri terpadu JIIPE Gresik merupakan hasil kesepakatan kerja sama antara PTFI dengan PT Chiyoda International Indonesia (PTCII). Keduanya telah resmi menandatangani kontrak kerja sama Engineering, Procurement, dan Construction (EPC), pada 15 Juli 2021.

Kontrak tersebut mencakup pengerjaan proyek pembangunan smelter berkapasitas 1,7 juta ton pengolahan konsentrat per tahun serta fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Proyek ini akan menjadi salah satu fasilitas smelter terbesar di dunia.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menjelaskan ada sejumlah aspek yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan JIIPE Gresik sebagai lokasi pembangunan smelter. Aspek itu berupa kesiapan lahan, perizinan, administrasi, dan bentuk dukungan infrastrukturnya.

Dukungan infrastruktur yang dimaksud, yaitu pelabuhan, jalan, area laydown, dan ketersediaan utilitas. Termasuk pengolahan limbah, pasokan listrik, gas, dan air. Pihaknya juga mengkaji dari aspek ekonomi dan kemudahan jangkauan bagi para off takers.

"Kami juga punya by produk dari proses smelter. Tembaga itu ada dari by produk, ada asam sulfat, terak, dan ada gipsum," ujar Tony.

Dengan membangun smelter di JIIPE Gresik, Tony mengatakan dapat menghemat biaya khususnya dari belanja modal perusahaan (capital expenditure/Capex). Selain itu juga menghindari atau mengurangi potensi kerugian yang ditimbulkan dari pembangunan smelter.

Tony juga menyoroti status kawasan ekonomi khusus (KEK) teknologi dan manufaktur yang diperoleh JIIPE Gresik. Dengan status tersebut dia optimistis pembangunan smelter Freeport akan berjalan semestinya dengan berbagai kemudahan, seperti kemudahan untuk memenuhi pengadaan dan pasokan yang dibutuhkan.

"Tentunya kami bisa mendapatkan banyak hal. Termasuk fasilitas insentif untuk KEK. Kami bisa mendapatkan sebagai tambahan dari fasilitas seperti yang disyaratkan dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK)," katanya.

Pembangunan smelter Freeport di kawasan JIIPE Gresik mengeluarkan dana investasi sebesar USD350 juta. Rencananya awal Oktober 2021, pembangunan konstruksi fisik akan dimulai. Konstruksi smelter diperkirakan selesai pada 2024, bergantung situasi pandemi covid-19.

Untuk informasi selengkapnya mengenai JIIPE silakan klik di sini.