Asing Borong BBCA & ARTO, IHSG Kembali Dekati All Time High
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup positif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (7/1/2022). Penguatan indeks menyusul bursa Asia yang secara mayoritas terpantau menguat, setelah sehari sebelumnya sempat terkoreksi akibat aksi jual investor.
Indeks bursa saham acuan nasional tersebut ditutup melesat 0,72% ke level 6.701,316. IHSG kembali mendekati level tertinggi dalam sejarah atawa all time high (ATH), yakni di level 6.754,464 yang pernah tercapai pada November 2021 lalu, di mana selisih saat ini dengan ATH IHSG sebesar 0,8%.
Level tertinggi indeks hari ini berada di 6.712,147 pada perdagangan sesi II pada pukul 14:40 WIB, sedangkan level terendah indeks berada di 6.647,713 pada pembukaan perdagangan sesi I hari ini.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi IHSG pada hari ini naik cenderung sedikit menjadi Rp 11,4 triliun. Sebanyak 260 saham terapresiasi, 256 saham terdepresiasi, dan 170 saham stagnan.
Investor asing kembali melakukan pembelian bersih (net buy) pada hari ini, di mana asing memburu saham nyaris Rp 1 triliun, yakni lebih tepatnya sebesar Rp 990 miliar di pasar reguler.
Asing tercatat kembali memburu empat saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) di atas Rp 100 triliun, di mana tiga diantaranya masih di saham perbankan.
Adapun saham-saham big cap tersebut yakni saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
Selain itu, asing juga memburu saham emiten pertambangan batu bara yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan saham emiten farmasi yakni PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Sementara itu dari penjualan bersih, asing tercatat melepas dua saham big cap pada hari ini, yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan saham PT Astra International Tbk (ASII).
Selain itu, asing juga melepas saham emiten bank mini PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), saham e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), saham emiten menara telekomunikasi Grup Djarum yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan saham emiten pertambangan emas dan nikel yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Reli IHSG terjadi di tengah pergerakan bursa utama Asia yang secara mayoritas menguat, di mana indeks Hang Seng Hongkong memimpin dengan reli sebesar 1,82%, diikuti oleh KOSPI Korea Selatan yang melesat 1,18%.
Sentimen positif berhembus dari Amerika Serikat (AS), dengan klaim tunjangan pengangguran pekan lalu yang tercatat di angka 207.000 unit, atau lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam survey Dow Jones yang memperkirakan angka 195.000.
Wall Street juga mulai kembali optimistis, setelah sempat cemas melihat rencana pengetatan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Hal ini terlihat dari terpangkasnya koreksi bursa terbesar dunia tersebut pada penutupan fajar tadi waktu AS.