a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Berkah Pembangunan Infrastruktur, Indocement Raup Pendapatan Rp6,6 Triliun

JAKARTA - Menggeliatnya pembangunan infrastruktur menjadi berkah bagi emiten produsen semen. Hal inilah yang dialami PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan berhasil membukukan pendapatan bersih senilai Rp6,66 triliun atau lebih tinggi 7,96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp6,17 triliun.

Produsen semen Tiga Roda ini menyebutkan, kenaikan pendapatan pun mengangkat laba menjadi Rp122,02 miliar pada semester I/2021 atau tumbuh 24,79% dari semester I/2020 yang senilai Rp470,02 miliar.

Sementara itu, EBITDA membaik 33,6% secara tahunan menjadi Rp1,28 triliun atau 19,2% dari pendapatan neto. Dilihat dari kontributor pendapatan, volume penjualan domestik yang terdiri dari semen dan klinker mengalami kenaikan 8,8% menjadi 7,97 juta ton.

Sedangkan volume penjualan ekspor melesat 513,4% menjadi 222.000 ton. Pangsa pasar INTP pada paruh pertama tahun ini tercatat sebesar 25,6%. Volume penjualan INTP di luar Jawa tumbuh sebesar 10,6% dengan pangsa pasar 15,7% pada semester pertama.

Baca Juga: Ditopang Bisnis Online, Penjualan Matahari Putra Prima Rp2 Triliun di Kuartal II

Realisasi itu lebih tinggi dari pertumbuhan penjualan semen di Jawa sebesar 3% dengan pangsa pasar 34,4%. Sedangkan peningkatan penjualan di luar Jawa terutama berada di Sulawesi dengan pertumbuhan volume penjualan sebesar 61,3%. Hal ini didukung oleh proyek smelter di Konawe, serta diikuti pertumbuhan penjualan di Kalimantan sebesar 15,7% dan Sumatera sebesar 10,8%.

Selanjutnya, hingga akhir semester I/2021 ini, Indocement mempertahankan posisi neraca yang kuat dengan kas dan setara kas sebesar Rp8,1 triliun dan tanpa hutang.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement, Antonius Marcos menjelaskan dengan posisi neraca yang kuat dan tanpa utang pada bank, perseroan siap melakukan investasi baik untuk program digitalisasi dan otomatisasi operasional.

Baca Juga: Pendapatan PP Presisi (PPRE) Rp1,22 Triliun di Semester I-2021, Naik 22%

“Investasi juga dilakukan untuk mengkonversi pabrik agar dapat menggunakan bahan bakar alternatif dan memproduksi produk-produk yang lebih ramah lingkungan,”ujarnya seperti dikutip Harian Neraca, Kamis (5/8/2021).