a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Biayai Tambang Emas, Bumi Minerals Bidik Dana US$ 110 Juta dari Waran

Biayai Tambang Emas, Bumi Minerals Bidik Dana US$ 110 Juta dari Waran
JAKARTA, investor.id – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berharap bisa memperoleh dana sebesar US$ 100-110 juta dari hasil penerbitan waran pada Oktober tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai eksplorasi tambang emas dan tembaga di Gorontalo.

Direktur dan Investor Relations Bumi Resources Minerals Herwin Hidayat menjelaskan, dari pelaksanaan rights issue pada April lalu, perseroan meraih dana sebesar Rp 1,6 triliun. Dari dana tersebut, sekitar 90% dialokasikan untuk pabrik emas di Palu dan hanya 10% yang digunakan untuk pengembangan tambang tembaga dan emas di Gorontalo.

Perseroan masih memiliki waran yang merupakan bagian dari rights issue sebanyak 24,45 miliar waran. “Dari penerbitan waran ini, sekitar 85% akan digunakan untuk pengembangan proyek di Gorontalo," kata Herwin dalam webinar yang digelar oleh Samuel Sekuritas, Selasa (25/5).

Dengan dana tersebut, Herwin berharap Bumi Resources Minerals bisa mengeksplorasi tambang emas dan tembaga di Gorontalo. Saat ini, tambang di Gorontalo memiliki sumber daya tembaga dan emas sebanyak 400 juta ton dan cadangan sebesar 105 juta ton. “Kami akan melakukan pengeboran lebih lanjut untuk menambah cadangan yang ada, sehingga bisa menambah umur tambang di atas 10 tahun," jelas dia.

Adapun proyek Bumi Minerals di Gorontalo berasal dari proyek Sungai Mak, Cabang Kiri, Motomboto Timur, Motomboto Utara dan Kayu Bulan. Pada kuartal II-2021, perseroan berencana untuk melakukan pengeboran prospek emas di kawasan Motomboto. Selain di Gorontalo, Bumi Minerals berencana membangun fasilitas pengolahan seng dan timah hitam di Dairi, Sumatera Utara.

Dalam menggarap proyek ini, Bumi Minerals telah menggaet China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction (NFC) dan membentuk aliansi bisnis, yakni PT Dairi Prima Mineral. Feasibility study dari proyek ini sudah disetujui pada 2015. Tahun ini, Bumi Minerals akan membangun infrastruktur dan mengamankan pendanaan untuk proyek yang berlokasi di dekat tambang Anjing Hitam ini.

Herwin menjelaskan, total belanja modal untuk proyek Anjing Hitam mencapai US$ 350 juta, dimana 80% atau US$ 280 juta dibiayai oleh kreditur. Sisanya 20% akan dibiayai oleh NFC dan Bumi Minerals. “Bumi Minerals mendapatkan bagian 49% dari pendanaan yang 20% atau sekitar US$ 32-33 juta yang sudah kami alokasikan dalam restricted deposit," terang dia.

Adapun proyek terakhir yang tengah digarap oleh Bumi Minerals adalah pembangunan pabrik pengolahan bijih emas di Poboya, Palu. Dalam menjalankan proyek ini, perseroan akan menggunakan dana dari hasil rights issue yang mencapai Rp 1,6 triliun. Dari dana tersebut, Bumi Minerals akan menggunakannya untuk membangun pabrik pengolahan bijih emas ketiga dengan kapasitas 4.000 ton per hari senilai US$ 48 juta. Selanjutnya, sebanyak US$ 23 juta untuk pekerjaan pengeboran di 1 prospek emas dengan estimasi tambahan cadangan bijih emas sebanyak 5 juta ton pada November 2021.

Selain itu, dana US$ 23 juta digunakan untuk mengebor empat prospek emas yang bisa menambah 15 juta ton cadangan dan sumber daya bijih pada Mei 2022. Sebelumnya, perseroan sempat meraih kredit investasi berupa standby letter of credit (SBLC) dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk ekspansi pabrik emas kedua senilai US$ 65-70 juta.

Dengan beroperasinya ketiga pabrik pengolahan bijih emas pada kuartal II-2024, perseroan berharap bisa memproduksi 8.500 ton bijih emas per hari atau 220 ribu ounces per tahun. Adapun hingga kuartal I-2021, Bumi Minerals membukukan laba bersih sebesar US$ 1,67 juta atau meningkat lebih dari 938% dibandingkan kuartal I-2020 yang mencapai US$ 161,26 ribu. Perolehan laba bersih ini ditopang oleh peningkatan pendapatan sebesar 37,09% menjadi US$ 1,36 juta pada kuartal I-2021 dari US$ 991,86 ribu pada kuartal I-2020.

Selama tiga bulan pertama pada 2021, Bumi Minerals memproduksi 50 kg bijih emas atau meningkat lebih dari 284% dibandingkan kuartal I-2020 yang mencapai 13 kg. Dari bijih emas itu, perseroan bisa menghasilkan emas sebanyak 24 kg atau meningkat 500% dari kuartal I-2020 yang sebanyak 4 kg. Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Biayai Tambang Emas, Bumi Minerals Bidik Dana US$ 110 Juta dari Waran"

Read more at: http://brt.st/7dJI