a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Blak-blakan Luhut, Smelter Freeport-Tsingshan hingga Tesla

Blak-blakan Luhut, Smelter Freeport-Tsingshan hingga Tesla
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kerjasama antara PT Freeport Indonesia dan perusahaan asal China, Tsingshan Group akan ditandatangani pekan depan. Tepatnya di tanggal 31 Maret 2021.

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara "Mining Forum: Prospek Industri Minerba 2021 CNBC Indonesia", Rabu sore, (24/03/2021). Melalui kerjasama ini menurutnya akan menjadi suatu proses peningkatan nilai tambah buat Indonesia.

"Mudah-mudahan tanggal minggu depan kita akan tanda tangan pembangunan smelter di Weda Bay antara Freeport dengan Tsingshan," tuturnya.

Ia menerangkan, kerja sama ini tidak hanya berhenti pada pembangunan smelter namun juga mendorong lagi pada produk turunannya. Pembangunan smelter ini juga untuk mendukung produksi baterai lithium untuk kendaraan listrik.

"China yang mau, dan dia nurut sama kita, sehingga kalau ini terjadi, sebagai bagian dari proses lithium battery yang akan kita rencanakan terjadi di tahun 2023," jelasnya.

Smelter baru bersama Tsingshan ini disebutkan akan mengolah sekitar 2,4 juta ton konsentrat tembaga menjadi sekitar 600 ribu ton katoda tembaga. Secara lebih rinci, setelah penandatanganan, selanjutnya pada 1 April 2021 Freeport dan pemerintah Indonesia akan menyepakati revisi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) mengenai ekspor konsentrat dan persyaratan pembangunan smelter.

Sebelum perjanjian kerja sama dilakukan, PTFI, MIND ID, dan pemerintah Indonesia akan mencapai kesepakatan dengan Tsingshan terkait usulan diskon 5% untuk konsentrat tembaga. Selain itu, Tsingshan dan PTFI juga akan menyepakati aspek komersial dari kontrak pasokan konsentrat seperti utang emas, penalti impurity, biaya pengiriman, dan lainnya.

Tidak hanya bicara soal kerjasama Freeport dan Tsingshan, Luhut juga bicara mengenai rencana produsen mobil listrik Tesla Inc untuk berinvestasi di Indonesia. Rencana investasi ini berkaitan dengan hilirisasi nikel terutama menjadi baterai.

"Hilirisasi nikel kerjasama pertambangan hingga hilir termasuk dengan Tesla kita ada progress, Saya kira gak terlalu lama kita akan dengar progress baik dengan Tesla," ujar Luhut.

Tidak hanya Tesla, beberapa perusahaan internasional telah masuk ke Indonesia dalam rangka pembuatan baterai.
Sementara, beberapa perusahaan telah masuk dalam industri smelter Nikel yang menjadi bahan baku baterai.

"Trend kadar nikel pada baterai semakin tinggi, supply nikel diproyeksikan tidak akan cukup," ujar Luhut.