Dua Hal Ini Bisa Bikin Ekonomi RI Melesat Tahun Depan
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyebut, kunci pemulihan ekonomi pada 2022 bertumpu pada investasi dan ekspor.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti dalam Musrenbangnas secara virtual, Selasa (4/5/2021).
"Investasi dan ekspor jadi kunci pemulihan ekonomi 2022. Investasi akan menciptakan lapangan kerja dan ekspor akan pulih seiring pulihnya ekonomi global," jelas Amailia.
Investasi dan ekspor, lebih lanjut kata Amailia akan meningkatkan kapasitas produktif perekonomian yang sempat turun karena dampak krisis Covid-19. Peningkatan kapasitas produktif terjadi melalui peningkatan stok kapital dan produktivitas.
Sektor industri pengolahan, diharapkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi tahun 2020. Sehingga industri manufaktur bisa tumbuh 5,6% hingga 6,3%.
"Caranya, dengan mendorong pemulihan utilisasi industri dan mendorong ekspansi industri yang eksisting, mendorong industri-industri baru yang bisa operasi di 2022," ujarnya.
Sektor industri mampu pulih karena didorong oleh berlanjutnya pertumbuhan positif beberapa subsektor esensial selama pandemi, seperti industri farmasi dan kimia.
Kemudian sektor pertanian sebagai salah satu sektor esensial, tetap akan mampu bertahan dan tumbuh positif. Diharapkan pada 2022 sektor pertanian bisa tumbuh 3,9% - 4%.
Selain itu, sektor konstruksi diperkirakan mampu pulih ke level sebelum pandemi, didorong oleh peningkatan pembangunan infrastruktur. Pada sektor ini diharapkan bisa tumbuh 6,7% sampai 7,4% pada 2022.
Adapun sektor pertambangan akan pulih diantaranya didorong oleh smelter nikel dan alumina. Dimana pertumbuhannya pada 2022 diperkirakan mencapai 2% - 2,6%.
Baca: Genjot Ekonomi 5,8% di 2022, RI Butuh Investasi Rp 5.900 T
Sementara sektor lainnya seperti perdagangan, pada 2022 diharapkan bisa tumbuh 5,2% - 5,7%. Kemudian pada sektor penyediaan akomodasi dan makanan minum diharapkan tumbuh 6,3% - 7%.
Informasi dan komunikasi ditargetkan bisa tumbuh 9,6% - 9,8% pada 2022. Serta pada sektor transportasi diharapkan bisa tumbuh 8% - 8,9% pada 2022.