a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Fakta di Balik Demo Tuntut Smelter Freeport Rekrut Warga Gresik 100%

Fakta di Balik Demo Tuntut Smelter Freeport Rekrut Warga Gresik 100%
Merdeka.com - Puluhan demonstran dari Forum Kota (Forkot) Gresik, Forum Komunikasi Warga Suci (FKWS), Forum Perjuangan Pemuda Indonesia (FPII), dan Generasi Pemuda Nusantara (Genpatra) yang tergabung dalam Gabungan Pribumi Bergerak (Gaprak) menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) pada Selasa (7/12) siang.

Dalam orasinya, para demonstran menuntut agar warga Gresik bisa mendapat kerja di KEK JIIPE. Selain itu, massa aksi juga menolak investasi yang tidak pro rakyat.

Kemudian, para demonstran menyatakan menolak keberadaan Smelter Freeport jika perusahaan itu tidak merekrut warga lokal 100 persen sebagai pekerjanya.

Koordinator Umum Gaprak, Jaun Farhat menuturkan, aksi unjuk rasa ini merupakan wujud keprihatinan atas banyaknya warga Gresik yang masih menganggur.

Sementara itu, Community Development Manager JIIPE (PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera), Mifti Haris menepis tudingan jika perusahaan di JIIPE tidak pro warga Gresik, seperti dilansir akun Instagram @infogresik, Selasa (7/12/2021)

Mifti mengungkapkan, pihaknya sudah berusaha keras mendatangkan investasi di JIIPE. Sekarang, lanjut dia, saatnya semua pihak mulai masyarakat, pemerintah, dan dunia pendidikan bersama-sama menyiapkan sumber daya yang dibutuhkan industri.

Aksi puluhan demonstran di KEK JIIPE itu pun ramai dikomentari warganet. Ada yang mendukung aksi demonstrasi dilakukan, namun ada pula sebaliknya.

“Yang bukan warga Gresik pasti bilang "Perusahaan Juga Butuh Pekerja Yang Handal Dan Punya Skill". Sebelum komen cari tahu dulu akar masalahnya apa dan kenapa sampai didemo seperti ini, banyak warga Gresik yang masih menganggur meskipun punya sertifikat a, b, c... Kenapa? Sudah dari orang dalam perusahaan itu sendiri yang memasukkan pekerja dengan seenak jidat, banyak warga luar Gresik yang masuk dengan gampangnya melalui orang dalam,” tulis pemilik akun Instagram @ghoz.a.

“Ya perusahaan juga punya standar kebutuhan skill pekerjanya lah ya,” komentar @mami_myesha_dan_ozan.

“Nuntut 100% warga lokal, pas diberi lowongan tenaga ahli nggak ada yang bisa, susah deh,” tulis @m_isroqi dalam bahasa Jawa.