Gandeng Hongkong Excellen, SILO Bangun Smelter Bahan Baku Baterai Mobil Listrik di Kotabaru
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keinginan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat baterai mobil listrik dunia, tampaknya segera terwujud.
Betapa tidak, keseriusan Pemerintah tersebut memantik banyaknya investor dunia yang menanamkan modalnya di tanah air.
Salah satunya adalah Hongkong Excellen. Perusahaan patungan antara CATL produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia dengan Putailai produsen katoda baterai lithium terbesar di dunia itu, pada tahap pertama bekerjasama dengan PT SILO membangun smelter RKEF (rotary kiln electric furnace).
Dengan mengandeng PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) yang merupakan bagian dari Salim Group, perusahan papan atas tambang biji besi itu melakukan ground breaking proyek smelter RKEF PT. Excellen Silo Ferroalloy di Kotabaru, Kalimantan Selatan.
"Hongkong Excellen merupakan perusahaan patungan antara Robin Zeng founder dan shareholder pengendali CATL produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia bersama dengan Liang Feng founder dan shareholder pengendali Putailai produsen katoda baterai lithium terbesar di dunia," tegas Huang Shanfu, Presiden Direktur PT Excellen Silo Ferroaloy saat meresmikan peletakan batu pertama smeleter, di Kotabaru, Rabu (29/9/2021).
Menurut dia, kedua perusahaan ini memiliki keunggulan di bidangnya masing-masing yang bekerjasama untuk mencari pasokan sumber daya logam untuk bahan baku baterai mobil listrik.
"Dengan keunggulan itu, kami bersinergi sehingga menjadi faktor penting penjamin kesuksesan proyek ini," tegas Huang Shanfu.
Hadir dalam acara tersebut diantaranya, Sekretaris Daerah Pemkab Kotabaru Drs H Said Akhmad MM, Presiden Direktur PT SILO Effendy Tios, GM PLN Area Kalselteng Tonny Bellamy.
Ditambahkan, investasi yang ditanamkan dalam proyek tersebut mencapai USD 65 Juta.
"Kami menargetkan akan berproduksi pada Mei 2022 mendatang. Pada tahap pertama Smelter yang ramah lingkungan ini nantinya akan memproduksi sekitar 80 ribu ton ferronickel per tahun dan akan secara langsung menyerap 350 orang lebih karyawan dari penduduk lokal," tambah Huang Shanfu.
Bahkan, imbuh dia, PLN masih memiliki over produksi sekitar 560 Megawatt yang belum terserap pasar.
"Karena itu, berdasarkan intruksi Kementerian ESDM serta Kemenko Maritim dan Investasi, untuk percepatan investasi dan produk unggulan, serta program peremajaan dan distribusi listrik ke desa-desa, maka PLN berkomitmen untuk menyuplai listrik ke Pulau Sebuku. Dan seperti diketahui, PT SILO grup merupakan pelanggan tegangan tinggi pertama di Kalimantan Selatan yang dengan itu maka harus dibangun gardu induk," tegasnya.
Dengan dibangunnya Gardu Induk di SILO ini, imbuh dia, maka listrik masyarakat di area Pulau Sebuku menjadi lebih lancar karena disuplai nonstop selama 24 jam.
"Jadi jauh lebih baik, karena sebelumnya hanya menggunakan PLTD yang terbatas. Sehingga hanya untuk malam hari saja," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gandeng Hongkong Excellen, SILO Bangun Smelter Bahan Baku Baterai Mobil Listrik di Kotabaru, https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/09/30/gandeng-hongkong-excellen-silo-bangun-smelter-bahan-baku-baterai-mobil-listrik-di-kotabaru?page=3. Penulis: Hasanudin Aco Editor: Hendra Gunawan