Harga Nikel Meroket, Harga ANTM Dkk 'Ngamuk' di Bursa RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten nikel kompak menguat di zona hijau pada awal perdagangan sesi I hari ini, Senin (3/5/2021). Kenaikan mayoritas harga saham nikel seiring terkereknya harga nikel dalam sepekan belakangan.
Menurut data London Metal Exchange (LME), harga nikel kontrak 3 bulan terus naik hingga 8,12% selama sepekan terakhir. Adapun pada Jumat (30/4), harga nikel kontrak bulan terkerek 0,31% ke US$ 17.512/ton dari penutupan hari sebelumnya.
Berikut harga saham nikel, mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.34 WIB.
Trinitan Metals and Minerals (PURE), saham +1,68%, ke Rp 121, transaksi Rp 300 juta
Pelat Timah Nusantara (NIKL), +1,45%, ke Rp 1.050, transaksi Rp 969 juta
Aneka Tambang (ANTM), +1,20%, ke Rp 2.520, transaksi Rp 255 M
Vale Indonesia (INCO) +0,43%, ke Rp 4.630, transaksi Rp 42 M
Timah (TINS), +0,29%, ke Rp 1.735, transaksi Rp 56 M
Central Omega Resources (DKFT), 0,00%, ke Rp 170, transaksi Rp 676,38 juta
Menurut daftar di atas, saham emiten pengolahan nikel, PURE, menjadi yang paling terapresiasi, yakni sebesar 1,68% ke Rp 121/saham. Nilai transaksi saham ini sebesar Rp 300 juta.
Baca: Rekor! Harga Timah to the Moon, Begini Nasib TINS-INCO dkk
Dengan ini, saham PURE melanjutkan reli penguatan sejak dua hari lalu, setelah empat hari sebelumnya terjerumus ke zona merah.
Di posisi kedua, ada saham NIKL yang naik 1,45% ke Rp 1.050/saham dengan nilai transaksi Rp 969 juta. NIKL berhasil mengalami rebound pagi ini, pascaambles 2,82% ke Rp 1.035/saham pada Jumat (30/4) pekan lalu.
Sementara, saham emiten pelat merah, ANTM terangkat 1,20% ke Rp 2.520/saham. Saham ANTM menjadi saham yang paling banyak ditransaksikan di bursa dengan jumlah Rp 263,7 miliar.
Pagi ini, saham ANTM berhasil memantul kembali ke atas setelah pada Jumat terkoreksi 0,80% di Rp 2.490/saham.
Keempat, ada saham INCO yang menguat 0,43% ke Rp 4.630/saham. Nilai transaksi INCO sebesar Rp 42 miliar. Sama seperti saham ANTM, saham INCO juga berhasil menguat kembali, setelah Jumat pekan lalu turun 0,86% di Rp 4.610/saham.
Namun, sepanjang 26-29 April saham ini melaju di zona hijau selama 4 hari beruntun.
Kabar teranyar, Vale Indonesia membagikan dividen untuk tahun buku yang berakhir tahun 2020. Perseroan tercatat terakhir kali membagikan dividen pada 2014.
Pemegang saham Vale menyetujui pembagian dividen sebesar 40% dari perolehan laba bersih tahun 2020 sebesar US$ 82,82 juta.
"Terakhir, Vale membayar dividen tahun buku 2014. Rapat menyetujui pembagian 40% dari laba bersih tahun 2020 atau sebesar US$ 33 juta sebagai dividen," kata Chief Financial Officer Vale Indonesia, Berdardus Irmanto, dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (29/4/2021).