Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel melonjak pada siang ini. Proyeksi pasar nikel masih akan defisit pada tahun 2022 jadi pemantik.
Pada Jumat (7/1/2021) pukul 10:10 WIB harga nikel tercatat US$ 20,690/ton, naik 1,51% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Pasar nikel pada tahun 2022 diperkirakan masih mengalami defisit oleh Fitch Solution. Besarannya adalah defisit 274.000 ton. Defisit terjadi saat pasokan tidak dapat memenuhi permintaan atau konsumsi.
Konsumsi nikel diprediksi akan mencapai 2,66 juta ton tahun ini. Jumlah ini tumbuh 1,88% dari tahun lalu sebesar 2,6 juta ton. Sedangkan produksi tahun ini diproyeksi akan mencapai 2,38 juta ton, naik 3,12% dari tahun lalu sebesar 2,31 juta ton.
Baca: RI Ketiban Durian Runtuh, Utang Rp6.000 T Bisa Lunas 2022?
Konsumsi sebagian besar akan datang dari pabrik baja tahan karat (stainless steel). Stainless steel adalah barang hasil akhir yang menyumbang 60% permintaan nikel dunia. Namun, pertumbuhannya diperkirakan melambat dibanding tahun 2021.
Sementara itu, produksi nikel dunia yang naik didorong oleh Indonesia. Pertumbuhan produksi nikel garuda diperkirakan naik 15,6% dan jadi tertinggi dibanding negara produsen nikel olahan lainnya.