a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Harga sejumlah komoditas cukup menarik pekan ini, simak rekomendasi sahamnya

Harga sejumlah komoditas cukup menarik pekan ini, simak rekomendasi sahamnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga sejumlah komoditas diramal akan cukup atraktif pekan ini. Salah satunya adalah komoditas energi.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan memperkirakan, produksi minyak harian Amerika Serikat (AS) untuk periode 12 Februari akan cenderung stagnan dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Mirae Asset juga memperkirakan input kilang minyak AS untuk 12 Februari akan lebih tinggi daripada pekan lalu. Secara keseluruhan, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) akan diperdagangkan lebih tinggi pekan ini mengingat membaiknya permintaan minyak AS.

Selain minyak mentah, komoditas energi yang menarik di pekan ini adalah batubara. Berita terbaru menyebut China perlu menghentikan sekitar 47 gigawat (GW) kapasitas pembangkit listrik tenaga batubara untuk sektor aluminium dalam 10 tahun ke depan untuk memenuhi janji emisi karbonnya.

Namun, Mirae Asset meyakini bahwa teknologi pembangkit listrik batubara yang baru dapat mengurangi polusi.

Baca Juga: Rekomendasi analis untuk saham Bukit Asam (PTBA) di tengah kenaikan harga batubara

Di sisi lain, ekspor batubara Australia ke China akan tetap dalam tren menurun karena masalah geopolitik antara kedua negara. Sedangkan ekspor batubara Indonesia ke China diperkirakan meningkat dalam waktu dekat. Secara keseluruhan, harga batubara global akan menarik karena perkiraan permintaan batubara dari China akan tetap solid dalam jangka panjang.

“Dalam pandangan kami, saham PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan saham lainnya yang terkait minyak serta batubara akan menarik pekan ini,” tulis Andy dalam riset, Selasa (16/2).

Dari sektor tambang logam, harga komoditas nikel diproyeksi akan menarik pekan ini. Kabar terbaru datang dari Filipina, dimana produksi bijih nikel sepanjang tahun 2020 di Negara tersebut turun 14,0% secara tahunan menjadi 18,5 juta per dry metric ton (dmt) karena efek pandemi yang membatasi pengiriman produk mineral.

Sebagai catatan, cadangan tambang nikel Filipina menyumbang 5,4% dari total cadangan global pada 2019. Secara keseluruhan, harga nikel global akan diperdagangkan lebih tinggi pekan ini seiring adanya sejumlah katalis positif.

Namun, harga tambang logam lainnya seperti timah akan diperdagangkan mixed pekan ini. Pun dengan harga emas global yang akan diperdagangkan bervariasi pekan ini.

Konsensus memperkirakan angka housing start AS di bulan Januari mulai turun menjadi 1,66 juta unit, dari bulan lalu di angka 1,67 juta unit.

Sementara itu, konsensus memperkirakan klaim pengangguran awal AS untuk 13 Februari akan turun menjadi 773.000 orang, dari pekan sebelumnya di 793.000 orang.

Dus, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan saham lainnya yang terkait nikel akan menarik pekan ini.