Harga timah naik sebagai tanggapan atas larangan ekspor Indonesia
Dua tahun lalu, Indonesia didirikan Larangan ekspor bijih nikel.
Saat ini sedang mempertimbangkan pelarangan ekspor bijih timah dan tembaga. Ekspor Indonesia segera larang kenaikan harga timah
Presiden Indonesia Joko Widodo telah mengumumkan dari berbagai forum bahwa ia mungkin berhenti mengekspor bauksit tahun depan, bijih tembaga pada 2023 dan timah pada 2024.
Setelah pengumuman itu, harga timah naik. Intelijen Penambang Logam Data menunjukkan. (Pelanggan dapat menemukan analisis timah dan tembaga tambahan selanjutnya Outlook Logam Bulanan Laporan akan dirilis pada hari Rabu, 1 Desember)
Harga timah tiga bulan LME adalah $ 39.450 per metrik ton pada hari Senin. Harga naik 6,6% selama sebulan.
Sejak lama, Indonesia telah menjadi eksportir utama bijih logam ke negara-negara Asia, termasuk China dan Jepang. Embargo ekspor nikel telah mendorong investasi pengolahan nikel Indonesia, yang sebagian besar berasal dari China.
Presiden Indonesia menegaskan minggu lalu pada pertemuan tahunan bank sentral Indonesia bahwa Indonesia dapat menangguhkan ekspor timah pada tahun 2024 sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan keseimbangan eksternal negara dan menarik investasi di sektor pengolahan sumber daya.
Presiden telah mengeluarkan pernyataan serupa dalam penampilan publik baru-baru ini tentang ketergantungan jangka panjang negara pada bahan baku, mengurangi pendapatan ekspor dan pekerjaan.
Idenya, larangan ekspor bahan baku akan menarik investasi di industri hilir. Hal ini akan meningkatkan neraca perdagangan dan transaksi berjalan Indonesia.
Larangan bijih nikel sudah ada Dipimpin ke perjuangan Oleh Uni Eropa. Yang terakhir telah mengeluh kepada Organisasi Perdagangan Dunia.
Namun, presiden Indonesia tidak ragu-ragu atas langkah tersebut dan berkomitmen untuk investasi asing. Dampak Cina
Konsentrasi tembaga dari Indonesia terutama ke China dan kemudian ke Jepang. Namun pada Januari-Oktober tahun ini, ekspor hanya menyumbang 2,1% dari total impor China sebesar 19,2 juta ton.
Distribusi konsentrasi tembaga di negara tersebut, menurut SMM Akan cukup Setidaknya selama dua tahun, hal ini akan mengurangi dampak potensi embargo terhadap ekspor tembaga Indonesia.
Penambang yang berbasis di AS Freeport-McMoren, Operator tambang tembaga besar Grosberg di Indonesia, telah memutuskan untuk membangun smelter tembaga di provinsi Jawa Timur. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Freeport-McMoran kepada pemerintah Indonesia pada tahun 2018 untuk memperpanjang hak penambangan di Grosberg. Pembangunan pabrik baja akan selesai pada Desember 2023.
Jika ini dan smelter kecil lainnya, Indonesia akan memiliki kemampuan untuk memproses semua konsentrasi tembaganya menjadi tembaga yang dimurnikan. Oleh karena itu, tidak perlu mengekspor konsentrasi tembaga setelah tahun 2024.