a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Impor Batu Bara RI Nanjak Terus, Bad News or Good News?

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren impor batu bara RI terus mengalami kenaikan sejak 2011 sampai dengan 2020, sebagaimana dicatat dalam Hand Book of Energy & Economic Statistic of Indonesia 2020.

Impor batu bara ini dilakukan karena spesifikasi yang dibutuhkan tidak tersedia di Indonesia, atau kalau pun tersedia jumlahnya masih sedikit. Pada umumnya batu bara yang diimpor ini digunakan untuk industri baja.

Lantas, apakah peningkatan impor batu bara ini menjadi kabar baik atau kabar buruk bagi negeri ini?

Menjawab hal ini, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan bahwa peningkatan impor batu bara RI ini menjadi kabar baik bagi Indonesia. Dengan meningkatnya impor batu bara untuk industri besi baja dan smelter ini, maka menurutnya ini menandakan industri RI tumbuh.

"Ini good news yang artinya industri besi baja dan smelter di Indonesia bertumbuh," paparnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (07/09/2021).

Dia menjelaskan, tumbuhnya industri smelter RI ditandai dengan naiknya ekspor stainless steel Indonesia. Diharapkan, ekspor baja ini akan terus mengalami kenaikan seiring selesainya beberapa smelter lainnya yang masih dalam tahap konstruksi.

"Untuk cadangan coking coal atau high rank coal kita gak banyak. Umumnya berada di Kalimantan Tengah yang sangat terpengaruh dengan transportasi yang sulit terutama apabila menggunakan jalur sungai sehingga tergantung pasang surut air sungai," jelasnya.
Baca: Fakta Seputar Impor Batu Bara RI Saat Melimpahnya Pasokan

Seperti diketahui, Indonesia merupakan produsen batu bara terbesar ketiga dunia, setelah China dan India. China memproduksi 3,9 miliar ton batu bara pada 2020, dan India mencapai 756,5 juta ton.

Adapun sumber daya batu bara Indonesia hingga Desember 2020 tercatat sebesar 143,73 miliar ton. Sementara cadangan batu bara sebesar 38,81 miliar ton.

Berikut tren impor batu bara Indonesia sejak 2011-2020:

2011: 42.449 ton
2012: 77.786 ton
2013: 609.875 ton
2014: 2.442.319 ton
2015: 3.031.677 ton
2016: 4.113.764 ton
2017: 4.723.755 ton
2018: 5.468.706 ton
2019: 7.391.172 ton
2020: 8.756.363 ton.