a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Kapuas Prima Coal (ZINC) Uji Coba Smelter, Dampaknya?

Kapuas Prima Coal (ZINC) Uji Coba Smelter, Dampaknya?
JAKARTA, investor.id – PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) mengincar kontribusi penjualan sebesar US$ 43 juta dari smelter timbal yang ditargetkan berproduksi sebanyak 12.000 hingga 15.000 ton bullion timbal (Pb). Smelter masih dalam tahap uji coba produksi secara komersial sejak 8 Januari 2022.

Direktur Utama Kapuas Prima Coal Hendra William menjelaskan, smelter timbal ini dioperasikan di bawah PT Kapuas Prima Citra, anak usaha perseroan. Uji coba dilakukan dalam dua tahap. Pertama, smelter timbal (Pb) akan memproses konsentrat timbal (Pb) dari Kapuas Prima Coal menjadi PbO atau barang setengah jadi.

“Selanjutnya setelah terkumpul PbO yang cukup, akan dilanjutkan ke tahap kedua yaitu proses peleburan di blast furnace. Untuk estimasi tahap kedua diperkirakan sekitar bulan Februari 2022,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/1).

Baca juga: Kapuas Prima Coal Tuntaskan Pembangunan Smelter Timbal Senilai US$ 15 Juta

Sebelumnya, ZINC menargetkan kapasitas produksi penuh dari smelter timbal akan mencapai 20.000 ton bullion per tahun, dan diharapkan dapat memberikan tambahan terhadap pendapatan konsolidasi ZINC sekitar US$ 60-80 juta. Perseroan juga berharap kedepan hasil produksi dari smelter dapat diserap tidak hanya oleh pasar ekspor, namun oleh pasar dalam negeri agar dapat membantu percepatan proses hilirisasi yang dicanangkan oleh pemerintah.

“Untuk target penjualan timbal (Pb) bullion saat ini, kami akan ekspor ke Tiongkok. Namun, seiring dengan adanya larangan ekspor mineral mentah dan target hilirisasi mineral oleh pemerintah, kami berharap ke depan dapat memperluas pasar termasuk pasar domestik,” jelas Hendra.

Baca juga: Kapuas Prima Coal Raih Peringkat Positif dari Pefindo

Untuk diketahui, Kapuas Prima Coal mengucurkan biaya hingga US$ 15 juta atau setara dengan Rp 214,81 miliar untuk pembangunan smelter yang berlokasi di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah tersebut. Pembangunan dimulai sejak 2016.

Di sisi lain, dalam rangka mendukung proses hilirisasi mineral di Indonesia sekaligus mendorong kinerja melalui smelter timbal, ZINC juga tengah melanjutkan pembangunan smelter seng (Zn) di Kalimantan Tengah. Proses pembangunan sudah mencapai sekitar 82-85% dan diharapkan dapat segera beroperasi pada kuartal I-2023, dengan kapasitas produksi mencapai 30.000 ton ingot per tahun.

Sementara itu, hingga September 2021, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 612,6 miliar atau meningkat 61,0% dibandingkan periode sama di tahun 2020. Laba bersih perseroan melonjak 148% menjadi Rp 65,4 miliar dari Rp 26,4 miliar.