Luhut Dukung Freeport Bangun Smelter Bersama Tsingshan
"Saat ini sedang tahap finalisasi perjanjian antara Tsingshan dengan Freeport untuk pabrik pemurnian di Weda Bay, Halmahera Timur," ujar Luhut di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menjelaskan, nantinya Freeport dan konsorsium Tsingshan akan membuat smelter tembaga menjadi cobalt. Ia bilang sebagian produk smelter tersebut akan menjadi asam sulfat yang berguna dalam pembuatan baterai.
"Asam sulfat ini merupakan salah satu dari bahan baku baterai. Di satu sisi, kita sudah punya pabrik pemurnian nikel ore. Ini semua sesuai rencana. Maka di 2023 kita sudah bisa bikin baterai dengan teknologi yang paling baru," tutur Luhut.
Ia menuturkan nilai investasi yang bakal ditandatangani untuk smelter tersebut sebesar USD2,8 miliar. Besaran tersebut tentunya bakal berkontribusi dalam pencapaian target investasi di tahun ini. Ditambah dengan rencana investasi lainnya.
"Kalau 2021 apakah bisa sampai Rp900 triliun? Menurut saya ini enggak sulit, ini realistis," jelas Luhut.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan pihaknya belum memutuskan apakah akan bekerja sama dengan Tsingshan atau tidak karena masih dalam proses pembahasan.
"Memang benar kami di-approach Tsingshan yang berkeinginan juga membangun smelter tembaga di Halmahera, dan kami masih dalam tahap pembicaraan," ujar Tony.
Menurut Tony, pembicaraan yang dimaksud yakni Freeport masih ingin mengetahui metode seperti apa yang digunakan, kapan kira-kira bakal rampung, seperti apa jadwal pembangunannya.