a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Masih Tegar Lawan Omricon, Harga Nikel Lanjut Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Persediaan bijih nikel di China turun pada akhir pekan kemarin menopang kenaikan harga nikel pada perdagangan hari ini.

Pada Senin (6/12/2021) pukul 10:42 WIB harga nikel tercatat US$ 20.067,50/ton, naik 0,19% dari harga penutupan perdagangan akhir pekan lalu.


NikelSumber: Investing.com

Baca: Pasokan Nikel Dunia Defisit, Harganya Langsung Melejit!

Persediaan bijih nikel di pelabuhan China turun 169.000 ton basah (wmt) menjadi 9,18 juta wmt per 3 Desember dengan total kandungan Ni mencapai 72.100 mt. Total persediaan di tujuh pelabuhan utama mencapai sekitar 4,39 juta wmt, turun 129.000 wmt dari minggu sebelumnya.

Masalah rantai pasokan di pelabuhan jadi penyebab utama persediaan bijih nikel di pelabuhan turun. Pelabuhan Lanshan mengalami penumpukan kontainer yang parah dan menghadapi tekanan karena pengiriman dari pelabuhan yang lambat. Pelabuhan Jingtang juga mengalami kesulitan dalam pengiriman kontainer.

Pengiriman bijih nikel yang tiba belakangan ini mengalami penurunan. Persediaan bijih nikel diperkirakan akan terus merosot dalam jangka pendek karena gangguan cuaca di Filipina, pemasok bijih nikel utama China.

Produksi nikel Filipina untuk tahun 2021 kemungkinan akan turun karena gangguan cuaca yang tidak terduga dan beberapa masalah logistik, kata seorang pejabat tinggi dari Asosiasi Industri Nikel Filipina (PNIA).

Presiden PNIA Dante R. Bravo mengatakan produksi nikel tahun 2021 akan sekitar 10% menjadi hampir 25 juta dari 27,17 juta metrik ton kering (DMT) pada tahun 2020.

Mengacu data Statista, China adalah konsumen terbesar nikel di dunia dengan menyerap 1,31 juta ton pada 2020. Sedangkan Filipina adalah produsen nikel terbesar kedua dunia dengan hasil 320.000 ton pada tahun 2020.