PLN Pasok Listrik 850 MVA untuk 2 Industri di Kalimantan Timur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan dua industri di Kalimantan Timur pada akhir tahun 2021 lalu.
PLN bakal memasok listrik sebesar 850 Mega Volt Ampere (MVA) ke PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) dan PT Kobexindo Cement. Adapun, KFI akan dipasok sebesar 800 MVA dan Kobexindo sebesar 50 MVA.
PLN pun memastikan terus berupaya untuk mempercepat aliran listrik bagi kedua industri ini.
Baca Juga: Ini Penyebab Korsleting Listrik di Rumah, Yuk Waspada!
"PLN menyambut baik adanya permintaan kebutuhan tenaga listrik dengan kapasitas besar dari industri maupun bisnis, dan PLN memastikan siap untuk menyediakan kebutuhan listrik tersebut," ujar General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur Muhammad Ramadhansyah dalam keterangan resmi, Sabtu (22/1).
Untuk memasok listrik ke PT Kobexindo, PLN membangun transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) Gardu Induk (GI) Maloy – Kobexindo dengan jumlah tower sebanyak 47 yang memiliki panjang keseluruhan jalur adalah sekitar 16,16 kilometer.
Adapun, pembangunan SUTT 150kV GI Maloy-Kobexindo telah mengantongi Surat Kesesuaian Tata Ruang (SKTR) dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Provinsi Kalimantan Timur.
"Saat ini kami tengah mengurus perizinan lainnya yang berkaitan dengan pembangunan SUTT 150kV," ungkap Ramadhansyah.
Selain itu, untuk penyediaan tenaga listrik PT KFI yang berada di Sanga-Sanga yang merupakan industri smelter nikel, PLN juga telah mengantongi SKTR dari DPUPR Provinsi Kalimantan Timur.
Ramadhansyah melanjutkan, nantinya akan dibangun SUTT 150kV GI Bukuan - KFI dengan jumlah tower sebanyak 36 yang akan melintas sepanjang sekitar 12,43 kilometer. Saat ini proses perizinan masih dirampungkan untuk proyek ini.
Dalam rangka penyediaan tenaga listrik untuk pelanggan tegangan tinggi ini, menjadi salah satu prioritas PLN untuk mendukung kesiapan Provinsi Kalimantan Timur sebagai calon ibu kota negara.
Pasalnya, di wilayah tersebut diprediksi akan muncul banyak industri dan sentra ekonomi baru. Dengan ketersediaan daya listrik tersebut, PLN dapat memenuhi kebutuhan daya di Kalimantan Timur.
Ramadhansyah mengungkapkan, seluruh lini bidang di PLN tengah berupaya meningkatkan progres pembangunan, baik dari sisi perizinan ke pemerintah daerah maupun sosialisasi pembangunan kepada masyarakat sekitar pada dua proyek prioritas penyediaan tenaga listrik pelanggan tegangan tinggi.
Baca Juga: Tingkatkan Efisiensi dan Transparasi, PLN Akselerasi Digitalisasi Pengadaan
Hal ini dilakukan sebagai langkah utama untuk memberikan informasi terkait rencana pembangunan dan kegiatan pengadaan tanah yang akan digunakan sebagai tapak tower dan jalur lintasan SUTT 150kV nantinya.
Sinergitas dengan pemerintah daerah dan pemerintah provinsi tidak hanya berhenti pada perizinan saja, melainkan mengawal hingga pembangunan berlangsung. Mengingat, dua proyek SUTT 150kV ini akan melewati beberapa perusahaan tambang dan perusahaan perkebunan.
“Harapan kami, semoga pekerjaan ini dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan. Dan akan memberikan manfaat bukan hanya untuk operasional perusahaan saja namun juga untuk masyarakat sekitar," pungkas Ramadhansyah.