Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat siang ini terdorong jatuhnya produksi Cile, produsen terbesar dunia.
Kemarin harga tembaga ditutup di US$ 9.768/ton, menguat 0,49% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Total produksi tembaga Cile pada bulan November tercatat 481.800 ton. Jumlah ini turun 0,6% year-on-year (yoy). Faktor penurunan ini adalah jatuhnya produksi Codelco dan Escondida yang merupakan tambang tembaga terbesar di Cile dan dunia.
Produksi Codelco terpantau turun 7,4% yoy menjadi 153.800 ton pada bulan November 2021. Jika diakumulasi (Januari-November 2021), produksi Codelco telah turun 0,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca: RI Ketiban Durian Runtuh, Utang Indonesia Lunas Tahun Ini?
Sementara produksi tambang BHP Escondida jatuh 11,6% yoy menjadi 80.300 ton pada bulan November 2020. Sepanjang tahun 2021 hingga November, produksi tambang tembaga terbesar di dunia tersebut jatuh 14,5%.
Produksi Cile yang turun berpotensi pasokan tembaga di pasar menjadi berkurang di tengah permintaan dunia yang meningkat. Hal ini yang mendorong harga tembaga menguat. Cile adalah negara produsen tembaga terbesar di dunia dengan produksi 5,7 juta ton pada tahun 2020, mengacu data Statista.
Persediaan tembaga di gudang bursa logam London (LME) per 4 Januari 2021 tercatat 88.725 ton. Jumlah ini turun 16,12% point-to-point dari tahun 2021 sebesar 107.950 ton.