a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Setelah Dihajar The Fed, Harga Tembaga Pulih

Setelah Dihajar The Fed, Harga Tembaga Pulih
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga bangkit pagi ini setelah kemarin jatuh karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) pada kuartal-I 2022.

Pada Jumat (7/1/2021) pukul 09:06 WIB harga tembaga tercatat US$ 9566,5/ton, naik 0,37% dibandingkan harga penutupan kemarin.


TemabagaSumber: Investing

Pelaku pasar memanfaatkan harga murah tembaga setelah turun 1,7% kemarin. Harga tembaga yang longsor karena ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Baca: Ngeri! Crash Terbesar, Wall Street Diramal Ambrol Hingga 90%

Dalam pertemuan bulan lalu, para pejabat The Fed mengatakan pasar tenaga kerja sudah sangat ketat dan inflasi terus meninggi. Ini sepertinya mengharuskan The Fed menaikkan suku bunga acuan lebih cepat.

Pasar pun langsung bereaksi. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan kenaikan suku bunga acuan dalam rapat Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) edisi Maret 2022 melonjak menjadi lebih dari 70%.

"Jika bank sentral mengetatkan itu bukan pertanda baik untuk komoditas, karena likuiditas adalah sumber kehidupan aset berisiko," kata analis independen Robin Bhar.

Meskipun tertekan oleh pengaruh kebijakan moneter The Fed, logam seperti tembaga didukung oleh persediaan yang rendah dan prospek permintaan yang lebih tinggi dari dekarbonisasi, tambahnya.

Persediaan tembaga di gudang bursa logam London (LME) pada 6 Januari 2021 tercatat 85.950 ton. Jumlah ini turun 18,47% point-to-point dari tahun 2021 sebesar 105.435 ton.