Siapin Kocek! Intip 10 Saham Cuan Terbaik Selama Februari
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu bergerak menguat, walaupun sentimen dari kenaikan yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) sempat menghantui pasar global sepanjang pekan. Hanya saja indeks acuan pasar modal RI ini belum mampu ditutup di level psikoogis 6.300.
Pada perdagangan Jumat (26/2/2021),
Namun sepanjang pekan lalu, IHSG masih mampu mencatatkan penguatan sebesar 0,16%.
Selama sepekan, nilai transaksi IHSG mencapai Rp 81,2 triliun dan investor juga masih memborong saham-saham di pasar reguler sebanyak Rp 1,02 triliun sepanjang pekan lalu.
Data perdagangan mencatat, dari sisi bulanan IHSG masih bisa tumbuh 4,39% di Februari ini dan tahun berjala (year to date) juga naik 3,04%.
10 Top gainers dalam Sebulan di Februari
1. Bank Agroniaga (AGRO), saham +56,65% Rp 1.355, transaksi Rp 6,9 T
2. MNC Land (KPIG), +41,58% Rp 143, transaksi Rp 402 M
3. Smartfren (FREN), +37,50% Rp 77, transaksi Rp 1,4 T
4. Itama Ranoraya (IRRA), +28,02% Rp 2.490, transaksi Rp 2,2 T
5. Bank BTN (BBTN), +27,38% Rp 2.070, transaksi Rp 3,4 T
6. Alam Sutera (ASRI), +26,88% Rp 236, transaksi Rp 825 M
7. Merdeka Copper (MDKA), +23,58% Rp 2.830, transaksi Rp 6,1 T
8. Timah (TINS), +22,31% Rp 2.220, transaksi Rp 9,3 T
9. BPD Banten (BEKS), +21,52% Rp 96, transaksi Rp 757 M
10. Antam (ANTM), +19,33% Rp 2.840, transaksi Rp 41,7 T
BRI Agro menjadi saham dengan penguatan tertinggi di Februari. Kabar terbaru yakni BRI Agroniaga mulai masuk dalam persaingan bank digital di dalam negeri pada tahun ini. Persiapan mentransformasi bank ini menjadi digital dimulai sejak tahun lalu dan perubahannya akan dilakukan secara bertahap hingga 2023 mendatang.
Direktur Operasional dan Keuangan BRI Agroniaga Arif Wicaksana mengatakan pengembangan bisnis menjadi digital attacker bank akan dikembangkan untuk memperluas basis bisnis perusahaan, khususnya di sektor mikro yang saat ini dianggap masih terbatas.
"Go digital dan tetap fokus di bisnis agri karena kami tidak menjadi bank totally digital, jadi hybrid dulu. Tradisional bisnis model akan tetap ada dan terus turun. Digitalnya akan dikembangkan, ini yang akan dikembangkan dengan layanan digital," kata Arif dalam sebuah webinar, Kamis (18/2/2021).
Di sisi lain, emiten milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) berencana mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 300 miliar sampai dengan Rp 350 miliar untuk pengembangan Movieland di kawasan MNC Lido City, Bogor, Jawa Barat.
Sentimen Lido ini sempat membuat saham Grup MCN terutama MSIN. Direktur Utama MSIN, Ella Kartika mengatakan, Movieland merupakan pusat produksi film dan drama seri yang pembangunannya membutuhkan waktu sekitar 18 bulan hingga 24 bulan.
"Estimasi nilai belanja modal Rp 300 miliar sampai 350 miliar," kata Ella, dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa (23/2/2021).
Pada 15 Februari lalu, MSIN sudah memulai pembangunan Movieland setelah pemerintah mengumumkan kawasan Lido City sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan mendapat persetujuan dari Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata.
Status KEK tersebut memungkinkan kawasan tersebut menikmati berbagai fasilitas dan insentif pajak, termasuk insentif pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPn), dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), bea masuk dan pajak impor, cukai, serta berbagai keringanan perizinan lainnya.
"Ini akan baik untuk ekonomi kreatif. Menciptakan wirausaha baru, menjadi tempat wisata bagi masyarakat Indonesia bahkan luar negeri, menciptakan devisa, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo.
Adapun sentimen bagi saham emiten nikel termasuk Antam dan Timah ialah Indonesia Battery Holding (IBH). Menteri BUMN Erick Thohir kembali membawa kabar baik bagi investor mengenai kolaborasi perusahaan pelat merah dalam membentuk perusahaan raksasa baterai (EV battery) mobil listrik di Indonesia, via IBH.
Tiga BUMN akan menggandeng perusahaan dari luar negeri untuk membangun pabrik tersebut. Tiga BUMN tersebut adalah PT PLN (Persero), Inalum dan PT Pertamina (Persero). Ketiga BUMN ini akan menggandeng LG Energy Solution dan Contemporary Amperex Technology atau CATL. Proyek ini juga akan melibatkan anak usaha MIND ID atau Inalum yakni ANTM dan TINS.
"Ada yang namanya EV battery. Bagaimana policy pemerintah supaya bisa jadi produsen selain jadi market, bisa dijaga salah satunya nikel. Tak mau dikirim ke luar negeri raw material. Kami diberi kepercayaan, dimana PLN, Inalum, Pertamina akan membuat perusahaan baterai nasional partner dengan CATL dan LG," kata Erick dalam forum Economic Outlook 2021 yang digelar CNBC Indonesia, Kamis (25/2/2021).