a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Simak! Timah Bakal Garap Cadangan Primer

Simak! Timah Bakal Garap Cadangan Primer
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Timah Tbk (TINS) pada tahun 2022 ini berencana menggarap cadangan timah dari tambang primer. Cadangan timah memang masih sedikit jumlahnya atau ditarget hanya berproduksi 1.000-an ton pada tahun ini.

Direktur Utama TINS, Achmad Ardianto menyampaikan bahwa TINS berencana akan mengembangkan cadangan timah primer dalam menambah produksi timah perusahaan.

Achmad Ardianto bilang bahwa perbedaan antara cadangan timah primer dengan aluvial adalah: Yang primer lebih kepada batuan bukan berbentuk seperti pasir layaknya timah aluvial.

ADVERTISEMENT
Image parallax1

SCROLL TO RESUME CONTENT


Baca: Pemerintah Ungkap Kenapa Tambang Timah Swasta Tak Beroperasi

"Kualitasnya bisa jadi sama, hanya teknologi prosesnya saja yang berbeda. Kalau cadangan primer ini, produksinya bisa lebih tersentral dan fokus ditempat itu," terang Achmad Ardianto kepada CNBC Indonesia.

Untuk sementara ini, cadangan timah primer yang terdeteksi perusahaan baru sekitar 1.000-an ton. Itu artinya belum bisa menjadi andalan perusahaan dalam menggenjot produksi timah.

Di sisi lain, pada tahun ini, TINS berupaya merampungkan proyek pengembangan fasilitas pemurnian dan pengolahan timah yakni Ausmelt Furnance. Ditargetkan proyek yang memiliki nilai investasi mencapai Rp 1,2 triliun itu bisa selesai pada akhir kuartal II-2022 ini.

Achmad Ardianto bilang, pihaknya tengah berupaya mengejar pengoperasian proyek Ausmelt Furnance itu sesuai dengan yang ditargetkan. "Paling tidak akhir kuartal II-2022 ini kita bisa selesaikan," ungkap dia.

Ardianto menyampaikan, kelak jika Ausmelt Furnance itu sudah beroperasi maka kapasitas terpasang peleburan akan mencapai 40.000 ton crude tin. "Ausmelt ini stand alone dengan kapasitas 40.000 ton itu. Jika digabungkan dengan smelter yang ada sekarang ini, kita bisa full sampai 80.000 ton," ungkap Achmad Ardianto.

Sayangnya Achmad Ardianto belum bisa mengungkapkan rencana kerja TINS pada tahun ini, termasuk belanja modal (capital expenditure/capex) serta rencana produksi timah perusahaan. Di tahun 2021 TINS menyediakan capex senilai Rp 1,9 triliun.