a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Swasta Perkuat Percepatan Program Kendaraan Listrik

JAKARTA, KOMPAS — Sektor swasta ambil bagian dalam percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang dicanangkan pemerintah. Dengan ini, target dua juta KBLBB pada 2025 itu diharapkan tercapai.

Country Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, hingga kini Grab mengoperasikan lebih dari 6.000 kendaraan bermotor listrik di Indonesia. Diperkirakan ada 4.000 ton emisi karbon dioksida yang berhasil dikurangi.

”Kami berencana menambah 1.500 armada kendaraan listrik di 2021. Kami berencana memulai uji coba kendaraan Grab Bike Electric Protect di Jakarta, Bali, dan Yogyakarta mulai hari ini. Hasil uji coba akan jadi dasar untuk memperluas penggunaan kendaraan listrik bagi konsumen,” kata Neneng melalui telekonferensi pers, Kamis (22/4/2021).
KOMPAS/Grab Indonesia

Telekonferensi pers oleh Grab Indonesia pada Kamis (22/4/2021). Grab menyatakan komitmen untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Hal ini dicapai, salah satunya, dengan mengadakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Hingga kini, ada lebih dari 6.000 kendaraan listrik yang beroperasi. Grab berencana menambah 1.500 kendaraan listrik di 2021.

President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, perusahaannya berkomitmen menjalankan bisnis berkelanjutan. Pada November 2020, operasi kendaraan listrik diperluas ke Bali. Ada 30 kendaraan yang kini beroperasi. Stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) juga dioperasikan, bekerja sama antara lain dengan PT PLN dan Dinas Perhubungan Bali.

”Kami akan fokus untuk mengoperasikan 26.000 kendaraan listrik di 2025,” kata Ridzki. ”Kami akan konsisten berinovasi untuk membuat ekosistem berkelanjutan dan lingkungan yang lebih hijau,” ucapnya, menambahkan.

Baca juga : Kendaraan Listrik di Luar Jawa Dipacu

Grab Indonesia bekerja sama dengan sejumlah pihak swasta untuk menyediakan kendaraan listrik pada armadanya, yakni Hyundai, Honda, Kymco, VIAR, SELIS, dan Gesits. Kendaraan listrik yang dimaksud mencakup mobil, sepeda motor, sepeda, dan skuter.

Sepeda motor, sepeda, dan skuter listrik telah digunakan sebagai moda transportasi pengiriman barang dan makanan. Sementara itu, mobil listrik tersedia di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Direktur VIAR Motor indonsia Yucuanto mengapresiasi upaya menumbuhkan transportasi hijau tersebut. Sebagai produsen motor listrik, ia berkomitmen terus mendukung langkah tersebut.

Perluas ekosistem

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengapresiasi dukungan instansi-instansi yang berkomitmen mempercepat program KBLBB. Ia berharap ekosistem kendaraan bermotor listrik bisa diperluas ke seluruh provinsi.

Ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Pemerintah menargetkan dua juta KBLBB hingga 2025. Perusahaan penyedia layanan transportasi diharapkan jadi bagian dalam pemenuhan target itu.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Pertamina, Jalan Fatmawati, Jakarta, Selasa (15/12/2020). Gerai SPKLU ini merupakan bentuk komitmen PT Pertamina (Persero) untuk mendorong tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik dan mendukung penggunaan energi bersih serta energi terbarukan di Indonesia. SPKLU komersial yang terpasang di SPBU Fatmawati ini merupakan stasiun pengisian daya fast charging 50 kW yang mendukung pengisian daya dari berbagai tipe gun mobil listrik di Indonesia.

Selain kendaraan bermotor listrik, infrastruktur pengisi daya kendaraan pun turut dibangun. Arifin mengatakan, hingga April 2021, ada 122 stasiun pengisi daya di 83 lokasi, seperti perkantoran, perhotelan, area peristirahatan tol, dan stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU).

Pemerintah berencana membuat 17.000 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) hingga 2025. Regulasi pengadaan SPKLU pun telah tersedia melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020. Peraturan itu mengatur, antara lain, standar dan keselamatan SPKLU, serta tarif.

”Energi kendaraan bermotor listrik di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan negara-negara lain. Tarif pengisian daya kendaraan listrik di SPKLU mengacu ke kategori layanan khusus, yakni Rp 1.644,5 hingga Rp 2.466,7 per kWh (kilowatt jam). Dengan tarif itu, KBLBB lebih hemat hingga lebih dari empat kali dibandingkan dengan kendaraan konvensional,” ujar Arifin.

Baca juga : Insentif Mendongkrak Kendaraan Listrik

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya akan menyiapkan transisi ke energi baru terbarukan secara bertahap, salah satunya dengan menyiapkan SPKLU. Sejak 2020 hingga kini, ada enam SPKLU yang tersebar di DKI Jakarta dan Banten.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia akan meninggalkan energi fosil ke energi baru terbarukan. Ini untuk meminimalkan pemanasan global yang disebabkan, salah satunya, oleh sektor transportasi.
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

General Manager Hyundai Wiyung Surabaya Arief Cahyono menunjukkan slot pengisian daya di mobil listrik Hyundai IONIQ kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Kokoon Hotel Banyuwangi, Rabu (17/3/2021). Pemerintah Kabupaten Banywuangi terus mendorong hotel-hotel untuk menyediakan fasilitas pengisian listrik untuk mobil elektrik guna mewujukan Konsep Eco-Tourism.

Kementerian ESDM mencatat, kebutuhan kendaraan bermotor di Indonesia meningkat 10 juta unit setiap tahun. Sementara itu, konsumsi bahan bakar minyak saat ini 1,2 juta barel per hari yang sebagian besar diimpor. Energi baru dan terbarukan pun menjadi penting.

”Saya harap semakin banyak orang yang peduli dan tergugah menjaga Bumi,” kata Luhut yang juga Ketua Tim Percepatan Program KBLBB.

Sebelumnya, Luhut mengatakan bahwa Indonesia berpotensi mengembangkan energi listrik berbasis baterai yang belum optimal. Melimpahnya sumber daya nikel menjadi modal bagi pembangunan industri baterai (Kompas.id, 3/1/2021).