Tesla Pilih India Masih Abu-abu, Saham ANTM Cs kok Jeblok?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham-saham produsen nikel domestik bergerak santai pada perdagangan pagi ini. Investor tampaknya tak lagi merespons kabar seputar
yang kabarnya belum pasti.
Hingga pukul 09.15 WIB, Senin di awal Maret ini (1/3), harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) cuma naik tipis 0,35% ke level 2.850/unit kemudian bergerak stagnan dan minus jadi Rp 2.840. Lalu saham PT Vale Indonesia Tbk (VALE) stagnan di harga Rp 6.075/unit.
Sementara itu, saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) drop 0,37% ke harga Rp 1.350/unit. Saham PT Timah Tbk (TINS) drop 0,45% ke harga Rp 2.210/unit dan saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) minus 1,95% ke harga Rp 6.275/unit
Akhir pekan lalu muncul kabar, perusahaan milik Elon Musk, Tesla, rupanya belum memastikan akan membangun pabrik mobil listrik di di Karnataka, India. Pilihan Redaksi
Spekulasi ini masih terus berlanjut dalam beberapa hari setelah Ketua Menteri Karnataka, BS Yediyurappa mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi Tesla akan segera masuk ke India.
Karnataka adalah nama satu negara bagian India yang terletak di bagian barat daya. Pusat pemerintahannya berada di Bengaluru, kota yang dikenal sebagai pusat teknologi informasi India, sekaligus kota terbesar di sana.
Pada awal Februari, Tesla dikabarkan berminat masuk Negeri Bollywood. Hal tersebut berdasarkan dokumen yang diterima Reuters, Sabtu (13/02/2021).
"Perusahaan AS Tesla akan membuka pabrik mobil listrik di Karnataka," tulis dokumen pemerintah India, dikutip Reuters, Minggu (14/02/2021).
Januari lalu Tesla Motors India dan Energy Private Limited memang telah mendaftarkan kantornya di Kota Bengaluru, Karnataka.
Menteri BS Yediyurappa kemudian mengatakan dalam sebuah cuitan, yang kemudian dihapus di Twitter, bahwa Tesla akan memulai operasinya di India dengan unit penelitian dan pengembangan (R&D) di Bengaluru.
Namun sayangnya tidak jelas apakah pernyataan hari Sabtu itu merujuk pada unit yang sama
Sejak Tesla mendaftarkan anak perusahaan di Bengaluru pada awal bulan lalu, spekulasi makin marak mengenai rencana perusahaan yang tercatat di Bursa Nasdaq (TSLA) ini untuk memasuki sektor otomotif India. Perusahaan tetap bungkam tentang rencananya.
Orang-orang yang mengetahui perkembangan tersebut mengatakan bahwa menteri utama India menandatangani pernyataan yang mengonfirmasi masuknya Tesla yang dikirim oleh Partai Bharatiya Janata (BJP). Wakil Presiden nasional PBJ saat ini dijabat BS Yediyurappa yang dipilih sejak Agustus 2014.
"Itu adalah pernyataan yang dikirim ke kantor kepala menteri oleh partai [BPJ]," kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, meminta namanya disamarkan, dilansir Hindustantimes, dikutip Minggu (28/2/2021).
Maksud dari pernyataan tersebut, kata orang-orang, sengaja untuk menunjukkan ketertarikan investor global terhadap India.
Yediyurappa mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu mengkonfirmasikan bahwa Tesla memang akan mendirikan pabrik manufaktur di Karnataka. Tetapi pembicaraan antara perusahaan dan negara terjadi pada September lalu.
"Pejabat kami terus berhubungan dengan Tesla dan masih belum ada kesepakatan tentang rencana mereka meskipun kami telah menawarkan semua opsi dan bantuan yang tersedia," kata Jagadish Shettar, Menteri Karnataka untuk Industri Besar dan Menengah.
Pernyataan menteri utama menjadi berita utama secara global, menggembar-gemborkan usaha Tesla ke negara sub-benua itu sebagai peluang untuk memanfaatkan potensi sektor baterai listrik di India yang belum tersentuh.
Hindustantimes mencatat, kendaraan listrik menyumbang kurang dari 1% dari total pasar mobil yang diperkirakan mencapai US$ 118 miliar dan berpotensi mencapai US$ 300 miliar pada tahun 2026.
Tesla tidak menanggapi email yang meminta komentar Hindustantimes.
Departemen industri negara bagian di India sedang terlibat dengan perusahaan yang dilaporkan tengah melakukan pembicaraan juga dengan setidaknya tiga negara bagian lain di negara tersebut.