PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), emiten kontraktor jasa tambang, melalui anak usaha PT Bukit Makmur Mandiri Utama menargetkan tambahan produksi 15 juta ton batu bara dan 200 juta bank cubic meter (bcm) lapisan tanah penutup dari kontrak pengelolaan tambang PT Pada Idi, anak usaha Petro Energy.
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyatakan produksi feronikel pada semester pertama 2017 meningkat 12 persen menjadi sebesar 9.327 ton nikel dalam feronikel (TNi) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 8.304 TNi.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengaku sulit mendapatkan investor untuk mengembangkan proyek pembangunan smelter di Bahodopi, Sulawesi Tengah. Padahal, perusahaan sempat melakukan pra uji kelayakan terhadap salah satu perusahaan asal China.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terpaksa menunda realisasi pembentukan perusahaan patungan (joint venture) untuk membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Bahodopi, Sulawesi Selatan. Pembentukan joint venture atau JV yang semula dijadwalkan September tahun ini diundur karena harga nikel masih rendah.
Kementerian Perindustrian mengklaim pembangunan industri smelter berjalan cukup baik,terutama yang berbasis logam. Sejauh ini, terdapat 32 proyek smelter logam yang tumbuh dengan perkiraan nilai investasi sebesar US$ 18 miliar, atau sekitar Rp 234 triliun.
menyatakan gagal menemukan mitra untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) Pomala dan Bahodopi di Sulawesi. Alasannya, harga nikel yang semakin terpuruk setelah pemerintah menerbitkan aturan yang memperbolehkan ekspor bijih nikel pada awal tahun 2017.
PT Timah (Persero) Tbk berencana mengembangkan teknologi baru di dalam fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) demi mengolah ore timah kadar rendah. Langkah ini diambil demi mengolah cadangan tambang perusahaan di masa depan.
PT Aneka Tambang (Antam) mencatat produksi emas semester I-2017 turun tipis dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Penyebabnya: adanya gangguan operasional. Namun, untuk produksi feronikel pada semester I-2017 meningkat.
PT Timah (Persero) Tbk (TINS) berencana menerbitkan surat utang konvensional maupun surat utang syariah atau sukuk sebesar 1,5 triliun rupiah Direktur Keuangan Timah, Emil Ermindra mengatakan rencananya Perseroan akan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) sebesar 5 persen dari ekuitas. Untuk tahap pertama Perseroan akan menerbitkan 1,5 triliun rupiah.