JAKARTA– PT Inalum (Persero), perusahaan induk badan usaha milik negara (BUMN) di sektor pertambangan, diperkirakan memiliki cadangan tambang senilai total US$ 469,77 miliar atau sekitar Rp 6.575,8 triliun (kurs Rp 14.000). Nilai itu berpotensi naik jika memasukkan sumber daya tambang sehingga total mencapai US$ 1,07 triliun atau sekitar Rp 14.980 triliun.
ONAWE, SULTRA – PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) memberangkatkan 46 karyawannya untuk di sekolahkan di China selama satu tahun. hal ini dilakukan guna meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal.
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Asaham Aluminium (Inalum), perusahaan holding BUMN Tambang, mengatakan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bersama PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah menemukan cadangan emas yang besar di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Budi Sadikin menjelaskan, holding BUMN tambang telah menjalankan sinergi untuk mendukung hilirisasi. Dalam pengembangan sumber energi batu bara misalnya, PT Inalum bersama PT Bukit Asam membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang di Tanjung Enim, Sumatera Selatan dengan kapasitas 2x300 Megawatt (MW)
Didirikan pada 6 Januari 1976, PT Inalum memiliki kegiatan usaha utama yakni mengoperasikan pabrik peleburan aluminium dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Sumatera Utara, serta membangun dan mengoperasikan alumina smelter, pabrik kalsinasi kokas dan pabrik produk turunan aluminium. Kapasitas produksi pabrik mencapai 260.000 ton aluminium ingot per tahun, dengan jumlah tenaga kerja 2.112 orang
Selain mempercepat hilirisasi, Budi menambahkan bahwa pembentukan holding BUMN tambang juga bertujuan untuk menguasai 15-20% kepemilikan cadangan (reserve) dan sumber daya (resource) mineral Indonesia, mengakuisisi aset-aset strategis, eksplorasi berkelanjutan baik yang sudah ada maupun yang baru, dan manajemen strategi dalam mengelola aset pertambangan, di antaranya cobalt, monazite, dan rare earth.
Sampai saat ini, divestasi saham PT Freeport Indonesia (FTFI) belum juga rampung diselesaikan. Padahal, Presiden Joko Widodo mengharapkan divestasi saham Freeport bisa selesai pada akhir April 2018
Permintaan produk baja diprediksi terus meningkat. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, industri lokal harus berbenah agar dapat menyerap permintaan pasar. Menurut Kementerian Perindustrian (Kemperin) setidaknya dibutuhkan total investasi di industri baja senilai US$ 14 miliar (Rp 174,74 triliun) hingga 2025
Perusahaan pelayaran milik negara PT Djakarta Lloyd (Persero) tengah menjajaki kerja sama pengangkutan ekspor bauksit dengan potensi volume 2 juta ton per tahun. Bila terealisasi, diverisikasi muatan perseroan kian beragam karena sebelumnya sudah menggarap angkutan batu bara