PT Freeport Indonesia (PTFI) menegaskan bahwa pembangunan smelter atau fasilitas pengolahan dan pemurnian konsentrat di Gresik, Jawa Timur masih terus berjalan
PT Freeport Indonesia mengklaim telah mendapatkan izin olahan tembaga (konsentrat tembaga) ke enam negara sampai Februari 2019. Menurut mereka, pemerintah telah memberikan rekomendasi untuk izin ekspor konsentrat
Rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII di Gedung DPR RI, DirekturJenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menghadirkan sejumlah perusahaan pengelolaan pertambangan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan perkembangan seputar pembangunan smelter dan kontrak kerja di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengungkapkan selain pemerintah dalam rapat dengan pendapat ini juga menghadirkan beberapa perusahaan pertambangan
Komisi VII DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dalam rapat ini, hadir Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono
PT Freeport Indonesia belum mau membeberkan lokasi pembangunan fasilitas pemurnian mineral (smelter) secara rinci. Perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu hanya menegaskan lokasi smelter konsentrat tembaga berada di Gresik, Jawa Timur
Langkah pemerintah membentuk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas dengan menjadikan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding gas mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
PT Freeport Indonesia telah merealisasikan ekspor konsentrat 305.900 ton dari Februari hingga April 2018. Freeport sendiri mendapat kuota ekspor konsentrat sebanyak 1.247.866 ton yang berlaku sampai 15 Februari 2019