Pemerintah memastikan segala kendala untuk mengembalikan PT Freeport Indonesia ke pangkuan ibu pertiwi, satu per satu telah diatasi. Mulai dari urusan lingkungan, pajak, maupun urusan teknis lain seperti perpanjangan izin sudah selesai
PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) masih dalam tahap proses seleksi tiga calon partner untuk pengembangan proyek nikel dan stainless steel senilai US miliar di Sorong, Papua Barat
Penyelesaian transaksi pembelian saham mayoritas PT Freeport Indonesia (PTFI) oleh pemerintah akan dirampungkan pekan ini. Dengan demikian, kekayaan emas dan tembaga Papua akan kembali ke pangkuan NKRI dalam hitungan hari
Sebanyak 19 anggota Komisi VII DPR RI dipimpin Ketua Tim Ir HM Ridwan Hisyam melakukan kunjungan kerja (kunker) ke pabrik PT Indra Eramulti Logam Insustri (IMLI) di Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, kemarin
Skema pajak untuk PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) telah ditetapkan. Nantinya, perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu akan menggunakan skema perpajakan tidak tetap (prevailing)
Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) NTT, Umbu Wulang menilai, SK Moratorium pertambangan di NTT tidak selaras dengan janji politik gubernur dan wakil gubernur NTT untuk mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) di NTT
Transaksi divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) oleh pemerintah Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dipastikan berlangsung hari ini, Jumat (21/12). Dengan demikian, RI menjadi pemilik mayoritas melalui perolehan saham sebanyak 51 persen
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama enam bulan terakhir, harga batubara acuan (HBA) bergerak menurun. Pada Desember tahun ini, harga batubara acuan di level US$ 92,51 per ton, menyusut 5,51% dibandingkan HBA November di posisi US$ 97,90 per ton.
Penurunan HBA memaksa sejumlah produsen batubara meningkatkan efisiensi. Selain berhemat, upaya lainnya adalah menggenjot produksi batubara berkalori tinggi. Pasalnya, harga batubara jenis ini lebih tinggi dan terbilang cukup stabil.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batubara high calorie value atawa kalori tinggi sebesar 5 juta ton pada tahun depan.
Sekretaris PTBA, Suherman, mengatakan sebelumnya PTBA sempat tidak memproduksi batubara berkalori tinggi, yakni pada 2017 hingga awal 2018. "Tahun depan, kami produksi lagi batubara berkalori tinggi," ungkap dia kepada KONTAN, kemarin.
Saat ini, PTBA sedang proses kontrak penjualan ke pasar ekspor, yaitu Jepang. "Untuk pasar high calorie value adalah Jepang. Negara lain juga ada seperti Taiwan dan Filipina," jelas Suherman.
Sejatinya PTBA sudah memegang kontak jual beli batubara berkalori tinggi ke pasar Taiwan dan Filipina. "Pada tahun depan, produksi batubara kalori tinggi PTBA ditargetkan mencapai 5 juta ton," sebut Suherman.
Tahun ini, PTBA membidik produksi batubara berkalori tinggi sebesar 1 juta ton. Hingga September 2018, produksi batubara high calorie value sudah mencapai 500.000 ton dari total produksi batubara PTBA yang mencapai 24 juta ton. Batubara berkalori tinggi memiliki nilai kalori sekitar 6.100 hingga 6.700 kcal/kg.
Menaikkan produksi
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) juga berupaya menggenjot produksi batubara berkalori tinggi. Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava, mengungkapkan tahun depan sebesar 45% total produksi BUMI merupakan batubara berkalori tinggi. "Kami berharap Arutmin dapat memproduksi batubara berkalori tinggi sebesar 5 juta ton pada tahun ini, untuk tahun depan sekitar 8–9 juta ton. Kaltim Prima Coal juga memproduksi batubara kalori tinggi," tutur dia kepada KONTAN, Kamis (20/12). Dileep bilang, harga rata-rata batubara kalori 6.322 kcal/kg cukup tinggi, sekitar US$ 104 per ton.
Setali tiga uang, PT Golden Energy Mines (GEMS) juga bakal mengerek produksi batubara berkalori 4.800–5.000 kcal/kg. Asal tahu saja, pada tahun ini GEMS menargetkan produksi 24,8 juta ton. Sebesar 2,5 juta ton dari produksi tersebut berkalori 4.800–5.000 kcal/kg, sisanya berkalori 4.200 kcal/kg.
Presiden Direktur GEMS, Bonifasius mengatakan, untuk harga rata-rata batubara berkalori 4.200 kcal/kg sebesar US$ 30 per ton. Sedangkan harga rata-rata batubara berkalori 4.800–5.000 kcal/kg lebih tinggi.
"Pada tahun depan, kami akan meningkatkan produksi sebesar 20% untuk batubara kalori 4.800–5.000 kcal/kg," ujar dia kepada KONTAN, kemarin.
Direktur Keuangan PT ABM Investama Tbk (ABMM), Adrian Erlangga menyebutkan, penurunan tren harga jual batubara beberapa bulan terakhir menggerus margin mereka. Sebagai informasi, tambang milik ABMM yang berada di Aceh memproduksi batubara berkalori rendah, yaitu 3.400 kcal/kg.
Oleh karena itu, perusahaan ini tengah menumbuhkan kembali rencana akuisisi tambang batubara berkalori tinggi. ABMM mengincar tambang yang memiliki produksi batubara berkalori di atas 5.000 kcal/kg. "Kami sedang menyiapkan akuisisi," ucap dia.