Tiga anggota Holding BUMN Industri Pertambangan menyiapkan investasi sekitar Rp12 triliun pada tahun ini, untuk melanjutkan capaian kinerja pada 2018 yang berhasil menyentuh level tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bersama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) tengah fokus mendorong hilirisasi. Untuk itu, perusahaan pelat merah ini tengah mencari mitra strategis untuk membangun Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar)
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membukukan lonjakan laba bersih sebesar 541% pada tahun lalu, berkat lonjakan penjualan emas yang memecahkan rekor. Bersamaan dengan itu, impor emas negeri ini juga menyentuh rekor baru.
Dalam sepekan harga timah dalam indeks Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) pada Jumat (11/3) di level US$ 21.283 per metrik ton. Angka ini melemah sekitar 1,17% atau sekitar US$ 21.535 per metrik ton pada sepekan sebelumnya. Adapun volatilitas tertinggi mencapai 0.62%
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak Rp 3,3 triliun di 2019. Sebagian besar belanja modal tersebut bakal dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter
PT Timah Tbk (TINS) mendapat pinjaman total sebesar Rp 3,8 triliun tahun ini dari dua bank besar yakni Bank Mandiri dan MUFG. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk memaksimalkan pertumbuhan kinerja produsen tembaga tersebut tahun ini
Usai rampungnya transaksi divestasi 51% pada Desember lalu, urusan PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan pemerintah Indonesia belum selesai. Salah satunya, yakni terkait pembangunan fasilitas pemurnian atau smelter
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi perpanjangan rekomendasi izin ekspor anoda slime kepada PT Smelting. Anoda slime atau lumpur anoda merupakan produk samping dari pemurnian konsentrat tembaga. Smelting merupakan smelter yang memurnikan konsentrat tembaga asal PT Freeport Indonesia
PT Aneka Tambang Tbk menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) yang akan digelontorkan tahun ini sebesar Rp3,3 triliun. Sebagian besar dari capex tersebut akan fokus digunakan untuk pendanaan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter