Freeport Indonesia menyebut pandemi corona menghambat pembangunan smelter di Gresik. Freeport pun menyatakan tak sanggup menyelesaikan proyek itu sesuai target pemerintah pada 2023. Wakil Presiden Direktur Freeport Indonesia Jenpino Ngabdi mengatakan pembangunan smelter Freeport hingga Juli 2020 hanya mencapai 5,58 persen dari target pemerintah sebesar 10,5 persen
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menolak permohonan PT Freeport Indonesia (PTFI) yang meminta penundaan penyelesaian proyek smelter tembaganya.
PT AKR Corporindo Tbk akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 515 megawatt (MW) di Gresik, Jawa Timur. PLTG tersebut akan memenuhi kebutuhan kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik.
Sektor mineral dan batubara (minerba) di Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat di tahun 2020. Pasalnya, realisasi investasi minerba di tahun 2020 ini diperkirakan tidak akan mencapai target. Apalagi tekanan pasar dan harga komoditas batu bara berdampak pada kinerja dan rencana perusahaan
Pandemi covid-19 ternyata tidak berdampak pada kinerja operasional PT Vale Indonesia. Ini terbukti dari capaian kinerja operasional perusahaan di sepanjang paruh pertama tahun ini.
Freeport Indonesia menyebut pandemi corona menghambat pembangunan smelter di Gresik. Freeport pun menyatakan tak sanggup menyelesaikan proyek itu sesuai target pemerintah pada 2023. Wakil Presiden Direktur Freeport Indonesia Jenpino Ngabdi mengatakan pembangunan smelter Freeport hingga Juli 2020 hanya mencapai 5,58 persen dari target pemerintah sebesar 10,5 persen
PT Freeport Indonesia (PTFI) menyebut pembangunan smelter di Gresik baru 5,86%. Hal itu mengemuka dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR RI. Wakil Presiden Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi, menjelaskan pembangunan smelter berjalan lamban akibat pandemi covid-19. Alhasi, pengadaan barang terhambat. "Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat pengadaan mengalami keterlambatan.
PT Freeport Indonesia sudah melayangkan permohonan penambahan waktu pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pandemi Covid-19 dijadikan perusahaan tambang tembaga dan emas itu untuk meminta target selesai smelter pada 2024 mundur satu tahun dari jadwal semula yakni 2023
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tahun ini akan memprioritaskan penjualan bijih nikel ke pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri dengan mengacu pada harga patokan mineral (HPM) logam yang ditetapkan pemerintah