Kehadiran Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di kawasan industri smelter nikel yang dioperasikan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah sempat mencuat dan menjadi perbincangan publik. CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus pun angkat bicara mengenai isu yang sempat heboh di publik ini
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah melakukan pembahasan internal terkait usulan penurunan harga gas untuk power plant di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur
Pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di Indonesia memang diawali dari adanya paksaan melakukan peningkatan nilai tambah mineral hingga larangan ekspor mineral mentah, termasuk bijih nikel, pada Januari 2014 silam.
Ketua Umum Forum Industri Nikel Indonesia sekaligus CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park Alexander Barus mengungkapkan tantangan pengusaha smelter nikel dalam menjalankan kebijakan harga patokan mineral nikel
Pemerintah menargetkan produksi nikel dalam negeri agar bersaing secara global. Hilirisasi terus dilakukan agar industri dalam negeri tidak ketergantungan bahan baku impor
Pertemuan tersebut implementasi Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-A CEPA) yang bekerjasama di bidang perdagangan dan investasi.
Peta pangsa industri nikel nasional bergeser dengan cepat. Dalam kurun waktu 4 tahun saja, Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mampu menggeser posisi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dalam penguasaan produk nikel di Indonesia
Indonesia bakal memiliki enam fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel dengan menggunakan proses hydro metalurgi atau dikenal dengan smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Mining Industry Indonesia (MIND ID) menyatakan konsorsium perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membangun dua proyek hilirisasi nikel menjadi baterai