PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bakal terlibat dalam proyek electric vehicle (EV) Battery Indonesia bersama dengan dua perusahaan pelat merah lainnya. Rencananya dalam proyek tersebut, Antam akan mengambil bagian sebagai penambang dan pengolahan nikel sulfat
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menegaskan, peningkatan nilai tambah tembaga melalui proses hilirisasi harus memberikan manfaat yang besar bagi negara dan masyarakat Indonesia. Hal ini bisa dicapai melalui keseimbangan pola pikir finansial antara pemerintah dengan korporasi
Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sudah melalui tahun pertamanya. Meski baru setahun, banyak kebijakan yang telah diterbitkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, termasuk di sektor energi, khususnya bidang pertambangan mineral dan batubara (minerba) serta minyak dan gas bumi (migas)
Peta industri nikel nasional bergeser dengan cepat. Dalam kurun waktu 4 tahun saja, Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mampu menyalip posisi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dalam penguasaan produk nikel di Indonesia
Harga saham anak usaha holding pertambangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mining Industry Indonesia (MIND ID) alias PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) kembali melesat tinggi pada perdagangan hari ini. Rencana pembentukan holding PT Indonesia Battery untuk mengoperasikan pabrik baterai kendaraan listrik dengan nilai investasi pabrik mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 176,7 triliun (asumsi kurs Rp 14.725 per US$) kembali menjadi sentimen positif
Emiten pertambangan mineral terus gencar memberikan nilai tambah terhadap komoditas tambang nikelnya seiring dengan posisi Indonesia sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar dunia dan prospek permintaan komoditas itu yang sangat cerah.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menegaskan bahwa peningkatan nilai tambah tembaga melalui proses hilirisasi harus memberikan manfaat yang besar bagi negara dan masyarakat Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. telah menandatangani komitmen investasi senilai US,6 miliar setara dengan Rp67,8 tiliun untuk pengembangan baterai listrik di Indonesia.