Pemerintah Indonesia kini tengah mendorong pembangunan hilirisasi industri nikel menjadi baterai hingga mobil listrik, terutama karena banyaknya sumber daya nikel di Tanah Air. Hal ini sangat beralasan pemain kendaraan listrik seperti
Lini bisnis penjualan emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan kinerja yang apik sepanjang kuartal ketiga 2020. Mengutip keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (21/10), sepanjang periode Juli-September 2020, ANTM menjual 6.967 kilogram (kg) emas atau setara 223.994 oz
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah memproduksi nikel dalam matte sebesar 55.792 ton selama Januari-September 2020, naik 10,4% dari 50.531 ton pada periode yang sama 2019
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong pembangunan hilirisasi industri nikel, sebab Indonesia menyimpan banyak sumber daya nikel. Sehingga kedepan Indonesia akan menjadi pemain penting dalam percaturan industri nikel dunia
Pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid-19 perlu terus digalakkan. Tak terkecuali, mendorong investasi yang melibatkan berbagai potensi daerah di Indonesia secara lebih merata.
PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencatatkan pertumbuhan positif kinerja segmen nikel pada periode kuartal III/2020 seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi global serta tumbuhnya tingkat permintaan nikel
Untuk membangun ekonomi Indonesia dalam konteks Making Indonesia 4.0, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mendorong Tanah Air agar menjadi negara tujuan investasi mobil listrik
PT Sumbawa Timur Mining (STM) mengumumkan hasil uji kandungan logam (assay) dari lubang pengeboran terbaru sedalam 2.042,72 meter ke dalam potensi sumber daya mineral Onto. Temuan terbaru mengonfirmasi sumber daya tembaga-emas Onto meluas hingga lebih dari 500 meter dari titik akhir lubang pengeboran sebelumnya