Ditengah Covid-19 Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen Minerba Kementerian ESDM), terus memacu sektor mineral dan batubara untuk tetap berkontribusi bagi kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum menandatangani kontrak dengan Emirates Global Aluminium (EGA), produsen aluminium terbesar di Uni Emirat Arab (UEA), Senin (21/12). Ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan bisnis yang ditandatangani kedua perusahaan, dan dipertukarkan di depan Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota UEA di Abu Dhabi pada tanggal 12 Januari 2020.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, pihaknya berupaya membenahi sistem jaminan sosial. Pergeseran paradigma perlindungan pekerja di era digitalisasi dan otomatisasi menjadi alasan untuk memperbaiki sistem jaminan sosial tersebut
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang aluminium, PT Inalum, menandatangani kontrak bisnis berupa lisensi teknologi dengan Emirates Global Aluminium (EGA), perusahaan aluminium terbesar di Uni Emirat Arab (UAE)
Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo mengambil kebijakan hilirisasi sektor tambang, khususnya nikel. Indonesia merupakan produsen bijih nikel terbesar di dunia pada 2019. Dari 2,67 juta ton produksi nikel di seluruh dunia, Indonesia memproduksi 800.000 ton, jauh mengungguli Filipina 420.000 ton, Rusia 270.000 ton, dan Kaledonia Baru 220.000 ton
Jelang akhir 2020, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa tren perbaikan terus terlihat di kuartal terakhir tahun ini yang bisa dicermati dari kinerja pasar saham dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
Kekhawatiran pemulihan ekonomi yang lambat akibat munculnya virus jenis baru di Inggris, berdampak pada penurunan harga minyak mentah global. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (22/12) harga minyak west texas intermediate (WTI) tercatat koreksi 1,27% ke level US$ 47,36 per barel. Sedangkan untuk jenis Brent Crude tercatat turun 1% ke level US$ 50,40 per barel.
Perusahaan pelat merah, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) /Inalum atau Mind ID menandatangani kontrak dengan Emirates Global Aluminium (EGA), produsen aluminium terbesar di Uni Emirat Arab (UEA).