Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menghentikan kegiatan ekspor mineral olahan atau konsentrat pada 2017. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No.1 Tahun 2014 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral Di Dalam Negeri.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian terkait penyediaan bahan baku hilir industri untuk komoditas nikel. Kerjasama ini untuk menentukan jumlah pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel.
Harga tembaga tertekan akibat impor China, sebagai produsen sekaligus pengguna terbesar di dunia, merosot ke posisi terendah dalam 17 bulan terakhir. Situasi tersebut menjadi sinyal pelemahan tembaga pada paruh kedua 2016.
Konsorsium PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) masih menunda pembangunan pengolahan dan pemurnian (smelter) bauksit menjadi alumina tahap dua yang ditargetkan berkapasitas satu juta ton per tahun. Pinjaman yang diproyeksikan rampung pada Juli 2016 belum dapat dicairkan hingga waktu yang belum ditentukan.
Pertemuan para produsen baja se-Asean akhir Mei lalu di Vietnam menyisakan pertanyaan mendalam tentang masa depan industri baja kawasan termasuk Indonesia setelah melihat gambaran kinerjanya tahun lalu.
Bengkulu tercatat sebagai wilayah penghasil tambang batubara, karet dan minyak kelapa sawit, ternyata menyimpan kandungan emas dalam jumlah besar. Khusunya kawasan hutan lindung Kabupaten Seluma.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memberikan izin rekomendasi ekspor konsentrat kepada PT Freeport Indonesia hingga 11 Januari 2017. Perpanjangan ini sudah keenam kalinya didapat perusahaan tambang asal Amerika Serikat ini, sambil menunggu pembangunan smelter selesai.
Penggunaan logam bahan baku domestik terus ditingkatkan untuk pemanfaatan secara optimal di industri hilir. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto memacu pengembangan industri logam berbasis sumber daya lokal. Pasalnya, prospek sektor induk di masa mendatang masih cukup potensial.