10 Milyar Dollar Amerika Diinvestasikan Di Halmahera Tengah
WEDA, Tribunsatu.com - PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), PT IWIP merupakan perusahaan patungan dari tiga investor Tiongkok yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi. Kawasan industri ini akan dibangun di Weda Bay Kabupatem Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara.
Dengan total investasi mencapai 10 milyar Dollar Amerika, yang merupakan realisasi dari perjanjian antara Eramet Group (Perancis) dan Tsingshan, bersama dengan partner lokal, yaitu PT ANTAM di tahun 2018, untuk mengembangkan deposit bijih nikel dan 30kt/Ni Nickel Pig Iron smelter sebagai smelter pertama di dalam Kawasan Industri Weda Bay.
PT IWIP sendiri akan menjadi kawasan industri terpadu pertama di dunia yang akan mengolah sumber daya mineral dari mulut tambang menjadi produk akhir berupa Baterai Kendaraan Listrik dan Besi Baja.
Selain memfasilitasi kegiatan pemurnian logam, Kawasan Industri ini juga bertujuan untuk menarik berbagai kalangan investor untuk membangun fasilitas pengolahan industry hilir meliputi Nickel Sulfate (NiSO4), NCM NCA, prekursor,
Sampai mengasilkan produk akhir berupa Li-ion baterai untuk kendaraan listrik. Presiden RI Joko Widodo juga menargetkan bahwa produksi mobil listrik akan mencapai 20% dari total produksi kendaraan nasional di Indonesia pada tahun 2025 nanti.
“IWIP dan para tenantnya akan berdedikasi untuk memperkenalkan teknologi mutakhir yang berkelanjutan di Indonesia dan akan menjalankan usahanya sesuai dengan kaidah perundangan-undangan terhadap perlindungan lingkungan hidup, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kepentingan masyarakat lokal dan sekaligus perindustrian nasional di Indonesia.” ucap Mr. Xiang, Presiden Direktur PT IWIP.
Mr. Xiang juga meyakini adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup drastis dari sisi ekonomi dan penyerapan tenaga kerja serta dapat tingkatkan laju perkembangan industri.
"Investasi tahap pertama senilai 5 milyar dollar Amerika akan berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi lokal seperti, lapangan pekerjaan baru yang dapat menyerap tenaga kerja lokal, pertumbuhan GDP di provinsi Maluku Utara dan di kawasan regional, serta meningkatkan laju perkembangan industri secara keseluruhan di wilayah Indonesia bagian timur." tambahnya.
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam sambutannya menuturkan sangat optimis bahwa Kawasan Industri ini akan menyerap lebih dari 30.000 tenaga kerja dalam waktu 5 tahun akan datang.
"Kedepannya diharapkan Kawasan Industri ini akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus yang tidak terbatas pada Industri Hulu dan Hilir, tetapi juga menjadi penampung bagi Industri Penunjang antara lain seperti industri penyuplai hasil pangan seperti, ikan, telur, dan lainnya." harapnya.
Menteri Luhut B. Pandjaitan juga memastikan bahwa Kawasan Industri Weda Bay sudah berkomitmen untuk memenuhi persyaratan penting antara lain menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, akan melakukan transfer teknologi, akan menggunakan sebanyak mungkin tenaga kerja lokal, dan akan meningkatkan pendidikan dengan mendirikan politeknik di wilayah setempat dalam waktu 3 tahun."jelasnya.
Acara peletakan batu pertama ini dihadiri oleh kurang lebih dari 400 undangan, diantaranya para tamu kehormatan terlihat hadir, seperti Menko Maritim, Luhut B. Pandjaitan ,Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Dirjen Ketahananan dan Pengembangan Akses Industri Internasional, I Gusti Putu Suryawirawan,
Gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Ghani Kasuba Lc, Bupati Halmahera Tengah, Edy Langkara, Sultan Tidore, Husain Sjah dan para pimpinan SKPD baik dari provinsi maupun dari kabupaten Halteng sendiri, serta masyarakat setempat yang menyambut dengan baik dan akan membantu mengamankan jalannya proyek serta dapat bekerjasama dalam Kawasan Industri Weda Bay.(ais).
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.