15 Perbankan Siap Biayai Pembangunan Smelter Freeport
Jakarta, Portonews.com – Guna membiayai pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter), saat ini PT Freeport Indonesia (PTFI) tengah menjajaki pinjaman dari perbankan.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas di Jakarta.
Menurut Tony,Smelter tembaga yang berlokasi di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur itu diestimasikan menelan biaya investasi hingga US$ 3 miliar.
Tony mengungkapkan, setidaknya ada 15 bank yang menyatakan minat untuk membiayai proyek tersebut, dan saat ini tengah dalam proses pembicaraan dengan PTFI.
“Masih proses pembicaraan, yang minat banyak, sudah ada 15 bank, bank asing sama bank nasional,” ujarnya.
Namun, Tony menegaskan, pihaknya masih belum mau untuk menyebutkan berapa besaran pinjaman yang hendak diperoleh dari perbankan. Begitu juga dengan berapa porsi pembiayaan yang akan dipenuhi dari pinjaman perbankan, dan berapa porsi investasi dari kas internal perusahaan.
“Itu masih kita bicarakan. Besaran, bunga, cicilannya, lagi dibicarakan,” tandasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.