2 Korporasi Kakap Cina Incar Investasi Industri di Kalimantan Selatan
Banjarhits.id - Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan mencatat ada dua perusahaan kakap asal Cina bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri siap berinvestasi di Kawasan Industri Jorong, Kabupaten Tanah Laut dan Kawasan Industri Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu. Kedua korporasi kakap itu terdiri dari Sinbo Steel dan China National Heavy Machinery Corporation.
Kepala Dinas Perindustrian Kalsel, Mahyuni, mengatakan Sinbo Steel digandeng oleh PT Semeru Surya Steel untuk membangun pabrik smelter (pemurnian) di Kawasan Industri Jorong. Pola kerjasamanya, kata Mahyuni, Semeru Surya Steel memakai teknologi milik Sinbo Steel untuk membangun smelter di pesisir Kabupaten Tanah Laut tersebut. Selain smelter, kata dia, ada investor lain yang berminat membangun dan mengelola pelabuhan Jorong Port Development.
Adapun di Kawasan Industri Batulicin, nama China National Heavy Machinery Corporation disebut-sebut bakal mengakuisisi saham PT Meratus Jaya Iron & Steel. Mahyuni mengatakan ada dua opsi akuisisi yang ditawarkan BUMN asal Cina tersebut. Opsi pertama, kata dia, CNHMC membeli 45 persen saham dari total investasi yang sudah dibenamkan oleh PT Meratus Jaya Iron & Steel.
“Opsi kedua, perusahaan Cina ini membeli 100 persen saham mayoritas. Ini masih menunggu persetujuan dari induk perusahaan PT Meratus, yakni Krakatau Steel dan PT Antam,” kata Mahyuni saat rapat koordinasi perindustrian di Banjarbaru, Selasa (27/2).
Mahyuni mengklaim masuknya investor baru smelter tidak mengganggu satu smelter yang lebih dulu berdiri di kawasan Kalsel. Maklum, PT Sebuku Iron Lateric Ores (SILO) sudah membangun smelter sejak tahun 2014 di Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru. Ia malah senang ada investor smelter baru untuk menampung pengolahan biji besi asal Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru, seiring belum maksimalnya kapasitas produksi smelter milik SILO.
Menurut dia, PT Meratus Jaya Iron & Steel juga mulai tidak maksimal memproduksi Sponge Iron. Itu sebabnya, Mahyuni merespons positif rencana investor Cina berkenan investasi di Kalsel. “Kalau bisa pabrik bajanya dibangun di Kalsel, karena pasti ada bisnis ikutan. Saya ingin ada pabrik baja di Kalsel,” Mahyuni.
Kalaupun investor Cina positif masuk Kalsel, Mahyuni mengingatkan pemerintah daerah, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, imigrasi, dan instansi teknis lainnya harus mengantisipasi serbuan tenaga kerja asing. Mahyuni mengatakan pemerintah daerah mesti memperhatikan kesiapan SDM lokal. Sebab, Mahyuni mengakui keberadaan investor Cina bisa memicu polemik di tengah isu serbuan tenaga kerja asing. (Diananta)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.