Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mencatat hingga semester pertama tahun 2017, sebanyak 20 smelter atau pabrik pengolahan Nikel yang tersebar di wilayah tersebut.
"Ada sekitar 20 smelter yang tersebar di delapan kawasan se-Sulteng," kata Asisten Bidang Perekonomian Sekertariat Daerah (Setda) Sulteng Bunga Elim Somba di Palu, Kamis.
Selain itu, berdasarkan data yang ada, jumlah Izin Usaha Pertambangan (IUP) khususnya mineral Nikel tersebar di Kabupaten Morowali sebanyak 40 IUP, Morowali Utara sebanyak 30 IUP dan Kabupaten Banggai sebanyak 21 IUP.
Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMP2ST) Sulteng mencatat penyebaran Smelter itu delapan perusahaaan Smelter yang beroperasi di dalam kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yakni PT Sulawesi Mining Investment (SMI), PT Indonesia Guang Ching Nickel And Stainless Steel Industry (IGCNSSI).
Selanjutnya PT Tsingshan Nickel Iron Indonesia (TNII), PT Broly Nickel Industry (BNI), PT Decent Stainless Steel (BSS) atau PT Tsingshan Billiton Stailess Steel (TBSS), PT Indonesia Ruipu Nickel Chrome Alloy dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
Kemudian dua perusahaan dalam kawasan PT Cor Industri Indonesia (CORII) yakni PT CORII dan PT Macrolink Omega Adi Perkasa (MOAP).
Selanjutnya lima perusahaan berada dalam kawasan PT Transon Group yakni PT Transon Bumindo Resources, PT Artabumi Sentra Industri (ASI), PT Abadi Metal Smeltindo (AMS), PT Metal Smeltindo Selaras (MSS) dan PT Pacific Metalurgi Indo Smelter (PMIS).
Ada juga lima perusahaan yang berada dalam kawasan sendiri yakni PT Wosind Mineral Perkasa (WMP), PT Yieh Ferro Indonesia (YFI), PT Libaoli Nickel Smelter (LNS), PT E-United Ferro Indonesia (EUFI), dan PT Wanxiang Nickel Indonesia (WNI).
Pemerintah Provinsi Sulteng di Kota Palu, Rabu (6/9) menggelar rapat koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal terhadap pemilik Smelter dan Pemilik IUP se-Sulteng tahun 2017.
Rakor yang dirangkaikan dengan pertemuan bisnis to bisnis itu, mempertemukan antara pemilik Smelter dengan pemilik IUP yang telah memiliki status clear and clean (CnC).
Hadir pertemuan itu, Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Asisten bidang perekonomian Bunga Elim Somba, Kepala Dinas ESDM Sulteng Yanmart Nainggolan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Arif Lajuba, Perwakilan perusahaan modal dalam negeri (PMDN), perusahaan dengan modal asing (PMA) serta perwakilan Pemerintah Kabupaten Morowali, Morowali Utara dan Banggai.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.