30 Perusahaan ‘Berebut’ Izin Penambahan Produksi Batubara
JAKARTA, JITUNEWS.COM – Selang Pemerintah menaikkan kuota produksi dan ekspor batu bara di tahun ini sebanyak 100 juta ton, tercatat 40 perusahaan sudah mengajukan izin untuk tambah produksi ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot, mengatakan, dari 40 perusahaan tersebut, 30 perusahaan sedang dalam proses persetujuan.
Dikatakannya, pengajuan tersebut akan disetujui setelah Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dievaluasi.
Kuota Produksi Batu Bara Ditambah 100 Juta Ton
“Persetujuan setelah RKAP dievaluasi dengan segala persyaratan teknis, persyaratan dokumen, dan sebagainya. Evaluasi dalam rangka dokumen teknisnya cukup nggak,” beber Bambang di Kantor Kementerian ESDM, Senin (20/8) malam.
Berminat Garap Tambang Nikel Bahodopi, BUMD Sulteng Minta KESDM Lakukan Ini
ENERGI TAMBANG
30 Perusahaan ‘Berebut’ Izin Penambahan Produksi Batubara Pengajuan penambahan kuota produksi dari 30 perusahaan tersebut jumlahnya diperkirakan mencapai 25 juta ton 21 Agustus 2018 14:03 WIB
Lebih jauh, Bambang mengatakan, persetujuan penambahan kuota produksi batubara akan diberikan dengan pertimbangan sebanyak 18 perusahaan tersebut sudah memenuhi kewajiban DMO sesuai ketentuan, dan 12 sisanya memenuhi kewajiban DMO masih di kisaran 12,5 hingga 25%.
Diketahui, pengajuan penambahan kuota produksi dari 30 perusahaan tersebut jumlahnya diperkirakan mencapai 25 juta ton.
Dengan adanya penambahan kuota ini, lanjut Bambang, diharapkan akan ada tambahan devisa US$ 1,5 miliar, dan uangnya tidak diam di luar negeri.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.